PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

SALAHMU SENDIRI!

Share:


Pencerahan dari Ibnul Qayyim (Bada'iul Fawaid 2/771) sangat berkesan. Menancap kuat untuk direnungkan.


"Jika seseorang diganggu dan disakiti, atau lawannya menyerang, baginya tidak ada yang lebih bermanfaat selain bertaubat secara nasuha (sebenar-benarnya)", catat Ibnul Qayyim.


Seterusnya beliau menegaskan, "Tanda ia akan sukses adalah berpikir dan merenung secara berbalik pada dirinya sendiri, dosa-dosa, dan cacat-cacatnya"


Ini sungguh luar biasa!


Ibnul Qayyim mengajak kita untuk berpikir secara lapang dada. Berpikir tidak seperti umumnya orang.


Intinya ; cobalah instropeksi diri! Temukan kesalahan itu pada dirimu. Jangan lemparkan kesalahan pada orang lain!


Maksudnya begini :


Ketika ada orang mencaci maki , menghina dan merendahkan. Cobalah berpikir bahwa ada sesuatu pada dirimu yang membuat pantas dicaci-maki, dihina dan direndahkan.


Saat ada orang menyakiti atau menyinggung perasaanmu. Cobalah merenungkan, kesalahan apa yang telah engkau lakukan sehingga disakiti dan disinggung?


Masih di referensi yang sama, Ibnul Qayyim mengajak kita untuk fokus berbenah dan bertaubat.


"Ia sendiri yang mesti sungguh-sungguh bertaubat dan membenahi cacat-cacatnya" , kata beliau.


Hal ini memang berat. Tidak semudah yang dibayangkan bila hendak di praktekkan.


Bagaimana bisa? Ia yang disakiti, ia yang dicaci-maki, ia yang dihina, ia yang dizalimi, ia yang dirugikan, kenapa ia yang justru merasa bersalah?


Benar kata Ibnul Qayyim, " Tidak setiap orang diberi taufik mengenai hal ini "


____


Abu Muawiyah al Aswad disebut sebagai min kibari auliyaullah (termasuk waliyullah yang terkemuka) oleh adz Dzahabi dalam Siyar A'lam Nubala.


Ada orang berkata kasar dan kurang ajar kepada beliau. Teman yang ada disamping Abu Muawiyah yang malah tersinggung dan menyuruh orang itu untuk diam.


Namun, apa sikap Abu Muawiyah?


Ibnul Jauzi (Shifatus Shofwah) menyebutkan kata-kata Abu Muawiyah, "Biarkan dia bicara sepuasnya"


Setelah itu Abu Muawiyah berdoa, "Ya Allah, ampunilah dosa-dosa hamba yang membuat orang itu mengganggu hamba"


Ini sikap yang luar biasa! Semoga Allah merahmati beliau atas pembelajaran sedahsyat ini.


Dalam Tarikh Baghdad pada biografi Waki' bin al Jarrah disebutkan ada orang mencaci-maki beliau.


Segera Waki' masuk rumah dan mengusapkan tanah di wajah lalu keluar menemui orang tersebut.


"Lanjutkan kata-katamu kepada Waki' disebabkan dosa yang diperbuatnya! Kalau bukan karena dosa yang saya lakukan, tentu engkau tidak akan mencaci-maki saya"


Demikianlah Salaf membimbing kita. Selalu instropeksi diri. Mencari dan menemukan cacat diri. Cela pribadi sendiri.


Sangat berbeda dengan keumuman orang yang cenderung merasa di pihak yang benar. Menilai orang lain lah yang telah berbuat salah.


_


Ibnul Qayyim dalam referensi di atas menerangkan bahwa seorang hamba yang membenahi diri dan bertaubat, tidak susah-susah membela diri dan bertameng dengan sejuta alasan untuk menyatakan dirinyalah yang benar.


"Maka, Allah lah yang membelanya, menjaga dan menolong. Itu pasti ! " ,tegas beliau.


Sikap semacam ini, lanjut Ibnul Qayyim, "Betapa bahagianya ia sebagai hamba! Sungguh banyak berkah yang ia peroleh di balik problemnya itu! Alangkah indah kesudahannya"


Dek, di pesantren itu engkau berinteraksi dengan teman yang bermacam watak dan beraneka perangainya.


Pasti akan sering salah paham, bersinggungan kepentingan, emosi yang tak terkendalikan, sikap-sikap yang tidak menyenangkan, juga keinginan yang bertabrakan.


Dek, bisa jadi engkau tersinggung, merasa tersakiti, dikecewakan, menjadi tak nyaman atau bahkan hendak meluapkan amarah.


Tahan, Dek! Coba instrospeksi diri! Mungkin engkau lah yang salah! Barangkali ada dosa yang engkau perbuat!


Allah berfirman :


وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ


Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).


Semoga pribadimu tangguh ,Dek !


22 Ramadhan 1442 H/04 Mei 2021


Musholla al Ilmu Lendah

No comments

Featured Post

🌿 RAHASIA KEBAHAGIAAN 🌾

(Wasiat Syekh Asy Syinqithi Kepada Anaknya) Oleh : Ustadz Fachrudin Nu'man, Lc 🌷 وصية ﺍﻟﺸﻨﻘﻴﻄﻲ لابنه :  🌹Wejangan Syekh Asy Syinqithi ...