Masih di bulan Syawal, kita mau ngingetin aja. Gimana shaum sunnah syawalnya? Udah kelar atau masih rencana. Padahal cuman 6 hari aja. Tapi daya tariknya kalah seksi dengan acara halal bihalal atau ngumpul bareng teman sambil kulineran. Makan terooos!
Selain shaum sunnah, bulan syawal juga identik dengan kegiatan open house di rumah atau kunjungan ke kerabat. Nggak boleh absen tuh, mudik ke kampung untuk bertemu dengan orangtua, om, tante, nenek, kakek, dan sanak famili yang lain. Setahun sekali, yang jauh mendekat, yang dekat merapat. Makan-makan lagiii!
Namun, dibalik acara kumpul keluarga dan makan-makan itu sejatinya kita tengah menyambung tali silaturahmi yang mungkin selama ini terputus karena kesibukan masing-masing. Btw, kamu tahu kan apa itu silaturahmi?
*# Keutamaan Silaturahmi*
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), silaturahmi adalah mengikat persahabatan atau persaudaraan. Substansi pengertian ini memberikan pembelajaran kepada kita bahwa setiap manusia pada prisnsipnya bersahabat dan bersaudara.
Sementara menurut Islam, silaturahmi itu mengikat kembali tali persaudaraan kepada orang-orang yang masih ada hubungan rahim dengan kita. Kalo dengan orang-orang yang tidak ada hubungan darah dengan kita sebagai contoh teman dekat, tetangga, teman kantor, dsb itu dinamakan silah ukhuwah.
Dan kalo sudah ngomongin tentang silaturahmi, bagi seorang muslim nggak sekedar ketemuan aja. Banyak banget keutamaannya yang bikin hidup kita lebih hidup.
Ini kata Allah SWT dalam QS. An-Nisa : 36 tentang pentingnya silaturahmi atau sila ukhuwah.
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.”
Begitu pentingnya silaturahmi, ‘imbalan’nya juga gak main-main. Premium.
# Pertama, kunci untuk memperluas rezeki dan memperpanjang umur kita juga loh sebagaimana dalam hadist dikatakan “Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan ingin dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia bersilaturahmi.” (HR. Bukhari)
# Kedua, tanda keimanan. Rasulullah saw mengingatkan, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Abu Hurairah)
Allah swt sayang pada hambaNya yang senantiasa menjaga tali persaudaraan. Bukan hanya kepada saudara sesama muslim saja, tapi juga menjaga hubungan baik dengan yang tidak seagama.
Indah bukan jika kita saling menjaga tali persaudaraan? Ketika kita sakit ada yang menjenguk, ketika sedang mengalami kesusahan ada yang mau membantu, ketika sedang sedih ada yang menghibur.
Jadi hidup kita tuh engga hampa. Karena manusia itu sejatinya makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam perjalanan hidup kita. Gimana engga membutuhkan, kita mau makan aja butuh orang yang menjual barang yang ingin kita makan, lalu butuh orang yang memasaknya, jadi rugilah kita kalau engga menjaga tali persaudaraan ini. Catat!
*# Jagain Jangan Sampai Putus!*
Ups! Kata putus di sini nggak ada hubungannya dengan budaya baku syahwat pacaran lho ya. Kalo urusan yang itu mah, udah putusin aja.
Kalo yang ini, pastinya berkaitan dengan jalinan tali silaturahmi. Kalo Allah swt menyayangi kita yang menjaga tali silaturahmi, pastinya Dia akan marah kalo kita mutusin ikatan persaudaraan ini.
Hayoo, siapa disini yang masih belum mau ketemu dengan sodara sendiri bahkan orang lain? Sobat tau gak sih dosanya memutus tali silaturahmi atau sila ukhuwah ini? Hati-hati loh sobat memutuskan tali silaturahmi atau sila ukhuwah ini bahaya banget dosanya sebagaimana dalam hadist dikatakan
“Tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam di mana keduanya bertemu lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Yang terbaik di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam.” (HR. Muslim).
Dan dalam Al-qur’an juga Allah menyebutkan dalam QS. Muhammad ayat 22-23
“Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dikutuk Allah; lalu dibuat tuli (pendengarannya) dan dibutakan penglihatannya.”
Naudzubillahimindzalik, Ketika kita memutuskan tali silaturahmi atau sila ukhuwah ini kita dilaknat oleh Allah dengan dibutakan mata kita serta dibuat tuli pendengaran kita, Serem banget yaaa!
Terus bagaimana dong dengan kita yang sudah terlanjur memutus hubungan?
Tenang aja sobat agama kita tuh indah banget dan mudah lagi. Jika kamu sudah terlanjur maka langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan istighfar lalu segera meminta ampunan kepada Allah dengan cara sholat taubat.
Setelah itu baru deh kita cari kontaknya jika masih ada, namun jika tidak kunjung dapat juga kita do’akan orang tersebut agar senantiasa diberikan kesehatan oleh Allah.
Karena sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Yusuf : 87 “”Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”
Ayok sobat kita jangan sampe berputus asa dari Rahmat-Nya Allah. Tetapi, ingat yaa setelah kita bertaubat nggak ada lagi acara musuhan sama teman, sahabat atau kerabat. Karena azab dari Allah itu sangatlah pedih. Jangan sampai kepikiran untuk mampir di neraka ya. Percaya deh, azab di neraka itu nyata. Bukan screen saver.
Makanya, ayo TemanSurga marilah kita mempererat persaudaraan kita untuk meraih ridho Allah bukan membuat cerai berai tali yang sudah kita bentuk dan mendapatkan azab yang pedih dari-Nya. Seperti tagline teman surga: ngaji bareng, main bareng, kesurgapun bareng. Dan yang nggak kalah pentingnya, dengan silaturahmi kita punya peluang untuk memperpanjang usia sehingga bisa lebih banyak menabung pahala. Ini yang bikin hidup kita tak hampa. Jalin silaturahmi? Siapa takut. Yuk! []
No comments