PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

Said bin Amir Al Jumahi : Pemuda Luar Biasa

Share:




Ibnul Atsir ( Usudul Ghabah 2/241) meriwayatkan tentang Khalifah Umar bin Khattab yang pernah memanggil Said bin Amir Al Jumahi, gubernur Homs/Emessa.


" Apakah engkau memiliki riwayat gangguan jiwa? ", tanya Umar.


Said menjawab, " Tidak ada ". 


Umar melanjutkan, " Lalu, kenapa saya mendapat laporan bahwa engkau seringkali pingsan? "


" Saya ikut menyaksikan peristiwa pensaliban Khubaib bin Adi ", jelas Said. " Khubaib  mendoakan kejelekan untuk Quraisy, padahal saat itu saya ada di tengah-tengah mereka. Setiap kali teringat peristiwa itu, saya langsung lemas bahkan sampai jatuh pingsan ".


Mendengar jawaban Said, Umar memintanya untuk tetap melanjutkan tugas sebagai gubernur. Walaupun, ada riwayat yang menyebutkan jika Said memohon untuk dilepaskan jabatannya.


Iya! Peristiwa Khubaib yang disalib menyisakan banyak cerita dan hikmah.


Setelah ditangkap, Khubaib dibawa ke daerah Tan'im yang berada di luar tanah Suci untuk dieksekusi mati. Menurut Ibnu Hisyam, eksekusi itu dilakukan menunggu berakhirnya bulan-bulan suci.


Apa yang dialami Khubaib disaksikan banyak orang, karena ada undangan terbuka untuk penduduk Mekkah dan sekitarnya.


Maka, sikap teguh dan ketenangan Khubaib sangat membekas!


Bagaimana tidak? Sebelum dieksekusi mati, Khubaib sempat melaksanakan salat 2 rakaat secara sempurna.


Shalat yang terdiri dari gerakan-gerakan indah dan elok. Sikap Khubaib yang begitu tenang dan elegan, sangatlah bertolak belakang dengan keumuman orang yang sedang menghadapi kematian.


Menghadapi tiang salib, Khubaib bergembira, bahkan 2 bait syair diucapkan :


وَلَسْتُ أُبَالِي حِينَ أُقْتَلُ مُسْلِمًا

علَى أيِّ شِقٍّ كانَ لِلَّهِ مَصْرَعِي

وَذلكَ في ذَاتِ الإلَهِ وإنْ يَشَأْ

يُبَارِكْ علَى أوْصَالِ شِلْوٍ مُمَزَّعِ


Aku tak peduli dibunuh asalkan sebagai muslim

Di belahan tubuhku yang mana aku dibunuh, asalkan di jalan Allah

Semua itu karena dzat Allah, yang jika Dia kehendaki

Dia akan memberkati bagian tubuhku yang dicabik-cabik


Said bin Amir menyaksikan dalamnya cinta Khubaib kepada Rasulullah ﷺ. Cinta macam mana yang luar biasa itu?


Khubaib ditanya, relakah jika Nabi Muhammad ﷺ menggantikan posisinya di tiang salib?


" Demi Allah, saya tidak rela Muhammad tercucuk duri di tempatnya, sementara saya duduk santai bersama keluargaku", jawabnya.


Kemudian Khubaib disiksa terlebih dahulu secara beramai-ramai, sampai tombak Uqbah bin Al Harits yang membunuhnya. 


Ibnu Ishaq meriwayatkan ucapan Uqbah setelah masuk Islam, " Demi Allah! Bukan saya yang membunuh Khubaib. Saya terlalu kecil untuk melakukannya. Hanya saja Abu Maisarah Al 'Abdari menggenggamkan tombak di tanganku, menuntunku untuk menusuknya lalu membunuhnya"


Peristiwa yang mengharukan! 


Said bin Amir yang saat itu berusia 24 tahun tidak bisa melupakannya. Pemuda dari kabilah Jumah itu akhirnya masuk Islam dan berhijrah ke Madinah.


Said dipercaya oleh Nabi Muhammad ﷺ, khalifah Abu Bakar, dan khalifah Umar sebagai salah satu komandan perang.


Di masa Umar, Said ditunjuk menjadi gubernur Homs. Sampai Said wafat di usia yang masih muda, usia 40 tahun pada 20 hijriah.


Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan, " Said termasuk tokoh dan terhormat di kalangan sahabat. Ibunya bernama Arwa bintu Abi Mu'aith Al Umawiah Al Qurasyiah. Said masuk Islam sebelum perang Khaibar. Beliau hijrah dan mengikuti perang Khaibar dan perang-perang selanjutnya. Umar mengangkat beliau sebagai gubernur Homs. Said terkenal dengan banyak berbuat baik dan kezuhudan"


Kisah Khubaib yang tegar dan sabar menjadi inspirasi bagi Said untuk masuk Islam.


Oleh sebab itu, jangan berkecil hati untuk berbuat baik. Menghadapi kesulitan, hadapilah dengan tenang! Ingatlah Allah di masa-masa yang sulit. 


Bisa jadi hal itu menjadi sebab hidayah untuk orang lain.

 

23 Ramadhan 1445 H


t.me/anakmudadansalaf


Anak Muda Dan Salaf, [4/3/2024 9:07 AM]

(262)


Ketika Tak Ada Lagi Tempat Berlari


Maju kena, mundur kena. Ke kanan buntu, kiri sama buntu. Ke atas susah, ke bawah terlalu beresiko. Mau kemana lagi?


Manusia seringkali dihadapkan pada masa-masa sulit. Ketika ia tidak mampu mengambil keputusan. Bingung dan benar-benar bingung. 


Usaha sudah. Second opinion sudah. Beberapa alternatif dicoba. Banyak opsi dilalui. Hasilnya? Mentok. Terkadang hanya bisa menangis.


Tentang anak, rumah tangga, penyakit, pekerjaan, utang piutang, bertetangga, musuh, keinginan menikah, dan masih banyak lagi problematika kehidupan.


Seorang muslim harus yakin bahwa dia punya Allah yang maha kuasa! 


Prinsipnya: 


كَلَّاۗ اِنَّ مَعِيَ رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ


 “Sekali-kali tidak!; Sungguh Tuhanku selalu bersamaku. Dia pasti memberi petunjuk kepadaku.” As-Syu'ara; 62


Ayat ini termasuk bagian kisah Nabi Musa dan Bani Israil yang sedang dikejar Fir'aun beserta bala tentaranya.


Ibnu Katsir dalam Qashashul Anbiya (409-410) merangkai kisah Nabi Musa dengan runut dan runtut. 


Di saat matahari pagi mulai naik, Fir'aun beserta pasukannya berhasil menyusul. Kedua pihak sudah bisa saling melihat secara jelas. Di depan ada laut, di kanan kiri ada gunung-gunung tinggi, dari arah belakang ada Fir'aun. 


Mereka sangat ketakutan dan trauma akan kekejaman Fir'aun. 


Ketika mereka mengadu, " Sungguh! Kita akan segera disusul". Nabi Musa dengan tenang dan yakin mengatakan, " Sekali-kali tidak! (Tidak mungkin kita disusul). Sungguh, Tuhanku selalu bersamaku. Dia pasti memberi petunjuk kepadaku". 


Saat Fir'aun dan pasukannya hampir sampai, Nabi Musa diperintah untuk memukul laut dengan tongkatnya. 


Laut pun terbelah menjadi 12 jalur sesuai jumlah 12 kabilah bani Israil. 


Setelah mereka lolos dengan menyeberang ke daratan sebelah, Fir'aun yang masih berada di tengah-tengah laut akhirnya tenggelam. Karena laut kembali seperti semula.


كَلَّاۗ اِنَّ مَعِيَ رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ


Jangan kepada manusia engkau mengadu! Karena hanya kecewa yang engkau dapat. Bagaimana engkau mengadu kepada sesama makhluk yang juga lemah? 


Mintalah kepada Allah, karena engkau tidak akan kecewa! Berharaplah hanya kepada Allah, sebab engkau akan diberi; lebih baik dari apa yang engkau harap!


Yakinlah bahwa Allah selalu bersamamu! Selalu memberi jalan keluar untukmu.


كَلَّاۗ اِنَّ مَعِيَ رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ


Namun, apa langkah yang harus ditempuh agar Allah selalu bersamamu?


Allah berfirman :


إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوا وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ


" Sungguh! Allah selalu bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan " QS As-Syu'ara; 128


Ketika ada masalah, dan engkau hampir putus asa, akan menyerah, maka :


Pertama : Bertakwalah kepada Allah dengan meningkatkan ibadah. Bukan malah menjauh dari- Nya.


Kedua : Berbuat baik lah kepada manusia dengan sebisa-bisanya. Dengan berinfak dan sedekah, misalnya.


Semoga Allah Ta'ala memudahkan semua urusan kita dan memberikan jalan keluar terbaik.


كَلَّاۗ اِنَّ مَعِيَ رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ


Mekkah, 24 Ramadhan 1445 H



No comments

Featured Post

Ubah Perilaku, Barang Pun Laku

  Ini tentang berbisnis! Detail dan teknis pun tak luput dari perhatian Islam. Benar-benar sempurna agama kita! Misalnya saja membuka usaha ...