PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

PERJALANAN SEBUAH HIJRAH

Share:


Serial : Saat Pertama Kali Berjilbab

Oleh : Irene Radjiman


Begitu saya memutuskan untuk berislam secara kaffah, saya rajin mendatangi kajian-kajian. Saat itu saya masih terbang (pramugari lho ya bukan burung 😄). Dulu saat saya jadi pramugari belum ada maskapai yang mengijinkan pramugari mengenakan jilbab (kalo sekarang udah ada ya), kecuali jadi crew untuk hajj flight or umroh flight. Saat dikajian membahas hukum jilbab itu wajib bagi muslimah, artinya mau nggak mau kalau mengaku muslimah harus pakai jilbab dong, yaaa kecuali kalo merasa muslimin, tidak perlu pakai jilbab 😆. Saya langsung tanya ke ustadzahnya.

"Ustadzah, saya ini pramugari. Maskapai saya tidak mengijinkan dan tidak menyediakan seragam untuk pramugari agar berjilbab. Bagaimana solusinya?"

Ustadzah menjawab, "Mohon maaf mbak Iren. Saya tidak mungkin mengatakan itu tidak apa-apa. Kewajiban berjilbab itu adalah perintah Allah, dalilnya jelas. Sementara peraturan maskapai dibuat oleh manusia. Nah sekarang pilihan ada ditangan mbak Iren, mana yang mau dipatuhi, perintah Allah atau perintah maskapai."

Lah dijawab begitu saya tambah kacau. Setiap kali terbang, apalagi kalo musim hujan, pesawatnya bumping, loncat-loncat kayak girang gitu, padahal kita yang di dalem pada tegang. Langsung deh kepikiran gini, "aduh, kalo gue mati hari ini gimana! trus kalo KNKT nemuin gue masih buka aurat gini gimana? trus gue dikubur dimana? trus Allah bisa maklum nggak ya kalo gue datang menghadap dalam kondisi belum berjilbab?"

SUMPAH SAYA TAKUT MATI!

Sebab saya percaya neraka itu ada. Sebab saya percaya siksa kubur itu ada, maka saya takut datang pada Allah, dalam keadaan saya masih belum nurut sama Allah. Saya pikirin terus itu masalah jilbab. Beneran saat itu saya galau tingkat dewa.

Kalo saya resign gimana? Saat itu salary saya 8 digit lho. Kerjanya keluar masuk mall, shoping shoping. Keluar masuk tempat karaoke, singing singing. Trus bedak paling murah clinique atau ultima. Kalo resign, bisa ngulek batu bata buat jadi bedak saya. Aduh ! Saya terkena penyakit wahn akut "TAKUT MISKIN DAN TAKUT MATI."

Lagi-lagi "yatafakkaruuna (bagi kaum yang berpikir)." Saya masih coba bernegosiasi pada Allah, melalui ucapan saya pada suami saya, "Pi, andaikan ada perusahaan yang mau nerima saya sebagai pegawainya, biarpun gajinya separuh dari yang biasa saya terima ketika terbang, nggak apa-apa deh, yang penting boleh kerja pakai jilbab."

Dhuaaaaarrr !!! malaikat lewat, langsung disamber tuh omongan saya. Beberapa bulan kemudian, setelah saya menandatangani kontrak ikatan dinas sebagai company instructor disebuah perusahaan penerbangan, saya hamil. Dalam kontrak tersebut, seharusnya selama masa ikatan dinas, saya tidak boleh hamil, karena kan saya harus melakukan mentoring baik didarat maupun diudara. Kalau saya melanggar seharusnya saya resign dan membayar pinalty, sebab perusahaan yang menyekolahkan saya hingga menjadi instructor. Saya galau, bayar pinaltynya itu seharga rumah waktu itu lho diatas 100 juta. Tapiiii... masa' demi agar tidak membayar pinalty saya harus lakukan aborsi pada anak sendiri, selain saya paham itu dosa, bisa langsung di talak 7 saya sama paksu.

Malamnya masuk sms dari chief saya yang meminta saya untuk datang besok pagi. Saya tahu pasti mau ngomongin soal kehamilan saya, sebab kehamilan saya ini diketahui saat saya menjalani medical exam (medex / dalam kurun waktu 12 bulan pramugari harus melakukan medex).

Esok harinya do'a saya terjawab. Sebab saya tak bisa membayar pinalty, maka saya ditugaskan ditraining center dan menjalani tugas sebagai ground instructor. Sebab saya hanya bisa menjalani salah satu dari 2 tugas yang harusnya saya kerjakan sesuai kontrak, maka salaryku dipotong 50%. Dan kabar gembiranya adalah, ground instructor boleh berjilbab. Sebab salary dipangkas 50%, saya mulai jarang ngemall. Mulai jarang karaoke. Bahkan setelah saya bersalin, salary kembali utuh, Allah masih tetap menggenggam hati chief saya untuk tetap menugaskan saya sebagai koordinator ditraining center. Sungguh Allah maha baik. Bila kita mencariNYA, Allah pasti mendekat.

Sumber t.me/ireneradjiman

No comments

Featured Post

Memanusiakan Manusia

Di Mekkah, ada ajaran kemanusiaan yang hebat. Persamaan dan kesetaraan sebagai manusia benar-benar nyata terlihat.  Ketika warna kulit, jeni...