Seringkali kita merenung..
Mengapa doa belum terkabulkan?
Padahal beragam upaya sudah dilakukan..
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ
"Tersebutlah seorang lelaki yang jauh lama perjalanannya, rambutnya pun berantakan lagi berdebu, ia mengangkat tangan ke langit seraya berdoa:
"Yaa Rabbi, Yaa Rabbi (Wahai Tuhanku)"
وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
Sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dagingnya tumbuh dari makanan yang haram, Maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan..?
[HR Muslim: 1015]
Ia telah memenuhi beberapa syarat terkabulnya doa:
1. Dalam perjalanan jauh..
2. Mengangkat tangan..
3. Bertawasul dengan nama Allah (Rabb)..
Namun sebab keharaman yang melekat padanya..
Doa tertolak tak bisa terkabulkan..
Mari mengingat kembali..
Adakah barang haram masuk ke perut ini?
Adakah harta yang bukan hak-nya kita ambil tanpa benar sepanjang hari tadi?
Minuman haram bukan hanya bir wisky, tapi bisa berupa kopi beli hasil korupsi..
Makanan haram tidak semata daging babi, namun dapat saja berwujud roti dari hasil mencuri..
Mencuri hak orang lain di sekeliling kita..
Mencuri kehormatan saudara sendiri..
Tempat tinggal yang dihuni, bisa jadi dari hasil nge-RIBA-nget..
Baca : JANGAN JANGAN KITALAH TERDAKWANYA!!!
-----------ooo-----------
@sahabatilmu
No comments