KEUTAMAAN SHALAT MALAM
Qiyamul lail (shalat malam) hukumnya sunnah muakkadah. Banyak dalil dari Al-Qur’an dan sunnah memotivasi kita untuk melaksanakannya, dengan menjelaskan keutamaan yang besar dan pahala yang agung bagi orang yang melakukannya. Di antaranya:
1. Menguatkan keimanan dan memudahkan amalan shalih
Shalat malam memiliki peran penting dalam menguatkan iman dan membantu melaksanakan amal-amal besar. Allah ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ * قُمْ اللَّيْلَ إِلا قَلِيلا * نِصْفَهُ أَوْ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلا * أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلْ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا * إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلا ثَقِيلا * إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلا
“Wahai orang yang berselimut! Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) separuhnya atau kurangilah sedikit dari itu, atau lebih dari itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa) dan (bacaan di waktu itu) lebih berkesan” (QS. Al-Muzzammil: 1-6).
2. Dipuji sebagai orang yang beriman dan bertakwa
Allah ta’ala memuji orang-orang beriman dan bertakwa dengan sifat-sifat mulia dan amal-amal agung, di antaranya yang paling istimewa adalah shalat malam. Allah ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لا يَسْتَكْبِرُونَ * تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ * فَلا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengannya, mereka tersungkur bersujud dan bertasbih memuji Rabb mereka, dan mereka tidak sombong. Lambung mereka jauh dari tempat tidur; mereka berdoa kepada Rabb mereka dengan rasa takut dan harap, serta mereka menginfakkan sebagian dari apa yang Kami rezekikan kepada mereka. Maka tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, berupa (kenikmatan) yang menyenangkan hati, sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan” (QS. As-Sajdah: 15-17).
3. Merupakan sebab dijauhkan dari adzab Jahannam dan masuk surga
Allah ta’ala juga menggambarkan mereka dalam ayat lain:
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا * وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا . . . أُولَئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلَامًا * خَالِدِينَ فِيهَا حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا
“Dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Rabb mereka dengan bersujud dan berdiri. Dan orang-orang yang berkata: ‘Ya Rabb kami, jauhkanlah azab Jahannam dari kami. Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal. … Mereka itulah yang diberi balasan tempat yang tinggi (di surga) karena kesabaran mereka, dan mereka akan disambut di dalamnya dengan penghormatan dan salam. Mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman“” (QS. Al-Furqan: 64-75).
@fawaid_kangaswad
No comments