PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

UPAH BEKAM

Share:

 Hukum Mengambil Upah Bekam


Pertanyaan:
Apa hukum mengambil upah dari hijamah (bekam) ?

Syaikh Muhammad Ali Farkus Al-Jazairi hafizhahullah menjawab:

الحمد لله ربِّ العالمين، والصلاةُ والسلام على مَنْ أرسله الله رحمةً للعالمين، وعلى آله وصحبِه وإخوانِه إلى يوم الدِّين، أمَّا بعد

Pendapatan tukang bekam itu halal. Hadits-hadits yang sahih yang mencela upah bekam dipahami sebagai dalil yang menunjukkan hukum makruh tanzih menurut pendapat jumhur ulama. Ini berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, yang berkata:

احْتَجَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَعْطَى الَّذِي حَجَمَهُ، وَلَوْ كَانَ حَرَامًا لَمْ يُعْطِهِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam dan memberi upah kepada orang yang membekamnya. Jika itu haram, tentu beliau tidak akan memberinya upah” (HR. Al Bukhari no.2103, Muslim no.1202).

Dalam riwayat Abu Daud disebutkan:

وَلَوْ عَلِمَهُ خَبِيثًا لَمْ يُعْطِهِ

“Jika beliau tahu itu buruk, tentu beliau tidak akan memberinya upah” (HR. Abu Daud no.3423).

Hadits ini menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut tidaklah haram. Dalil lainnya adalah hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعَا حَجَّامًا فَحَجَمَهُ، وَسَأَلَهُ: «كَمْ خَرَاجُكَ؟» فَقَالَ: «ثَلَاثَةُ آصُعٍ»، فَوَضَعَ عَنْهُ صَاعًا وَأَعْطَاهُ أَجْرَهُ»

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memanggil seorang tukang bekam, lalu tukang bekam pun membekam beliau. Nabi bertanya kepadanya, “Berapa upahmu?” Ia menjawab, “Tiga sha!”. Maka Nabi mengurangi satu sha darinya dan memberinya upah” (HR. At Tirmidzi dalam Syamail Muhammadiyah no.364, dishahihkan Al Albani dalam Mukhtashar Syamail Muhammadiyah).

Juga hadis dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ، وَأَمَرَنِي فَأَعْطَيْتُ الْحَجَّامَ أَجْرَهُ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam, dan beliau memerintahkanku untuk memberikan upah kepada tukang bekam” (HR. Ahmad no.1130, Ibnu Majah no.2163, At Tirmidzi dalam Syamail Muhammadiyah no.362, dishahihkan Al Albani dalam Mukhtashar Syamail Muhammadiyah).

Serta hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:

احْتَجَمَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، حَجَمَهُ أَبُو طَيْبَةَ، فَأَمَرَ لَهُ بِصَاعَيْنِ مِنْ طَعَامٍ، وَكَلَّمَ أَهْلَهُ فَوَضَعُوا عَنْهُ مِنْ خَرَاجِهِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam. Orang yang membekam beliau bernama Abu Thaybah. Beliau memerintahkan agar diberi dua sha makanan, serta berbicara kepada keluarganya. Lalu keluarganya mengambil sebagian dari upahnya” (HR. Al Bukhari no.5696, Muslim no.1577).


@fawaid_kangaswad


No comments

Featured Post

Ubah Perilaku, Barang Pun Laku

  Ini tentang berbisnis! Detail dan teknis pun tak luput dari perhatian Islam. Benar-benar sempurna agama kita! Misalnya saja membuka usaha ...