PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

MISKIN IMAJINASI

Share:

 Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Jangan sepelekan imajinasi..


Sebab penemuan-penemuan besar diawali dari imajinasi.


James Watt membayangkan apa jadinya jika uap yang keluar dari teko berisi air mendidih berubah menjadi kekuatan mesin.


Louis Pasteur membayangkan dirinya sebagai virus ketika menemukan vaksin.


Wright bersaudara membayangkan bisa terbang seperti burung ketika menemukan pesawat terbang


Jangan sepelekan imajinasi...


Karena sebagian isi al Qur'an merangsang pembacanya untuk berimajinasi tentang kenikmatan surga dan pedihnya neraka. Contohnya, "Surga yg dibawahnya mengalir sungai-sungai" (Qs. 4 ayat 13) atau "neraka yg bahan bakarnya adalah manusia dan batu" (Qs. 66 ayat 6).


Umar bin Khatab ra menangis tiap malam karena membayangkan pedihnya neraka. Sampai-sampai ia berkata, "Wahai...seandainya Umar hanyalah ilalang", lalu ia menangis lagi sampai sajadahnya basah oleh air mata.


Abdullah bin Mas'ud ra suatu ketika melihat besi panas yang sedang ditempa oleh pengrajin alat perang, lalu ia menangis membayangkan siksaan oleh panasnya besi neraka. 


Abdullah bin Rawahah ra sempat gentar sejenak, tapi akhirnya meluncur deras dalam perang Muktah karena membayangkan disambut bidadari surga jika mati di medan perang. Akhirnya beliau mati syahid dengan kemuliaan surga. 


Khabab bin Arts ra sabar dengan segala siksaan yg menimpanya karena Rasulullah saw pernah bersabda : "Dulu sebelum kalian, ada seorang laki-laki yang disiksa, tubuhnya dikubur kecuali leher ke atas. Lalu diambil sebuah gergaji untuk menggergaji kepalanya, tetapi siksaan demikian itu tidak sedikit pun dapat memalingkannya dari agamanya. Ada pula yang disikat antara daging dan tulang-tulangnya dengan sikat, juga tidak dapat menggoyahkan keimanannya. Sungguh Allah akan menyempurnakan hal tersebut, sehingga setiap pengembara yang bepergian dari Shana’a ke Hadlramaut, tidak takut kecuali kepada Allah Azza wa Jalla."


Membayangkan kenikmatan surga dan kepedihan neraka serta janji kemenangan dari al Qur'an dan hadits Rasulullah saw membuat orang-orang sholih sepanjang zaman termotivasi memperbaiki diri dan menjayakan Islam ke seantero dunia.


Maka jangan sepelekan imajinasi....


Kini sebagian kita terjebak pada kehidupan rutinitas. Takut membayangkan perubahan di masa depan. Tidak percaya diri dengan kekuatan imajinasi. Padahal seorang atheis seperti Einstein berkata, "Imagination is more important than konwledge (imajinasi lebih penting daripada ilmu pengetahuan)". Sebab perkembangan ilmu pengetahuan berawal dari keberanian berimajinasi.


Jika pun ada yang berimajinasi, maka imajinasinya lebih banyak tentang kesuksesan duniawi. Seperti yang diajarkan oleh motivator-motivator duniawi sekuler. Yang dibayangkan adalah harta yang banyak, kedudukan yang tinggi dan ketenaran yang didapat.


Sedang untuk akhirat minim imajinasi. Bayangan tentang isi surga dan neraka kabur dan dangkal. Akhirnya, mereka lebih termotivasi dengan kesibukan dunia daripada mencari berkah akhirat.


Mungkin inilah salah satu sebab mengapa umat Islam sekarang ini tertinggal dibanding umat lainnya. Umat Islam MISKIN IMAJINASI TENTANG AKHIRAT. Tidak seperti nenek moyangnya, para sahabat ra dan orang sholih di masa lampau yang menjayakan Islam di muka bumi karena termotivasi mengimajinasikan kenikmatan surga dan pedihnya azab neraka. 


Sadarilah bahwa kaum muslimin hanya bisa maju karena motivasi akhirat. Ini sesuai dengan janji Allah swt. 


"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya" (Qs. 7 : 96).


sumber :đŸ“¡Satria Hadi Lubis


No comments

Featured Post

Memanusiakan Manusia

Di Mekkah, ada ajaran kemanusiaan yang hebat. Persamaan dan kesetaraan sebagai manusia benar-benar nyata terlihat.  Ketika warna kulit, jeni...