Ada anak pejabat kaya, masih bawah umur, abis party miras sama kawan-kawannya, mabuk dan ngebut-ngebutan naik mobil sport, nabrak orang sampai mati. Mereka nggak bilang, miras merusak generasi muda, mereka nggak bilang miras itu bukan budaya Indonesia
Ada remaja-remaja gabung ke geng-geng, tawuran antarsekolah sudah biasa, meresahkan dengan memalak atau mencuri, untuk merokok dan miras oplosan. Mereka nggak bilang bahwa ini masalah dan ancaman besar buat masa depan generasi muda Indonesia
Banyak anak-anak kita terpapar budaya yang kontraproduktif, seks bebas, narkoba, mental illness, budaya instan, jebakan popularitas instan dengan joget dan telanjang. Mereka diam seribu bahasa, tak ada sedikitpun kritik, bahkan itu semua dianggap potensi dan kebaikan
Banyak tontonan tak mendidik di televisi, jelas-jelas bukan budaya Indonesia. Kebut-kebutan motor, julid-julidan, berantem demi cewek, cinta-cintaan tanpa konsekuensi atau kumpul kebo, dengan kata-kata kasar dan kotor tanpa kepalang. Semua selamat dari mulut mereka
Ada public figure buka aurat, pergaulannya bebas, dugem dari dulu, kini dan nanti, narkobaan sudah pasti. Buat konten tentang hubungan ranjang, dengan kata-kata paling vulgar. Mereka nggak bilang pakaian setengah telanjang dan mesum itu bukan budaya Indonesia
Lalu datang para ulama dan asatidz yang mendidik. Agar mereka menyembah Tuhan yang satu, berkata yang jujur, menutup aurat, menghormati orangtua, melarang makan bangkai dan darah, melarang mabuk dan zina, sayang sesama manusia dan beramah-tamah pada mereka. Mereka ngamuk
Lalu datang edukasi-edukasi pada anak-anak sejak dini, mengajari cuci-tangan sebelum makan, mulai dengan bismillah dengan tangan kanan, biasakan tak berdiri. Mencontohkan bagaimana menghargai perjuangan ibu dan ayah. Mereka panik, ini budaya Arab, ini ancaman bagi bangsa dan negara
Islam itu baik, dan menghargai kebaikan, meskipun ia bukan berasal dari Muslim. Sedang mereka yang menyembah kebencian, tak suka kebaikan, apalagi dia berasal dari Muslim
Muslim itu pasti suka dengan kebaikan. Semoga kita termasuk yang selalu menyukai kebaikan, meskipun kita belum mampu berbuat baik dan mencontohkan kebaikan 🙂🙂🙂
By @ustadzfelixshauw
No comments