PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

TAK KAN LARI REZEKI DICARI!

Share:


Cerita ini dinukil oleh Al Hafidz Ibnu Katsir (Al Bidayah 12/368 ).


Cerita tentang ulama  

Nahwu tersohor di zamannya.Sudah hampir seribu tahun lalu beliau wafat.Tahun 454 H.


Namanya  

lengkap adalah Thahir bin Ahmad bin Ba Basyadz.Hanya saja beliau lebih populer dengan sebutan  

Abul Hasan Al Misri An Nahwi.


Dalam pandangan Nahwu,beliau sejalan dengan kelompok  

Basriyin.Ada banyak karya tulis yang diwariskan,termasuk Al Muhtasab dan Syarhul Jumal liz  

Zujjaji.


 

Sebelum menekuni ilmu Nahwu,Abul Hasan berprofesi sebagai seorang editor surat-surat  

administrasi.Itulah pekerjaannya.Dan dari situlah beliau memiliki penghasilan tetap dan gaji  

bulanan.


Hingga suatu saat,ketika sedang makan bersama dengan teman-teman karibnya,datang  

seekor kucing yang terlihat berharap diberi makanan. 

Mereka melemparkan sepotong makanan yang langsung diambil dan dibawa pergi dengan  

cepatnya oleh kucing tersebut.Tidak berapa lama,kucing itu datang kembali.Diberi makanan lagi  

dan kucing itu lagi-lagi berlari pergi.


Hal tersebut berulang terjadi.Mereka mengambil  

kesimpulan,”Dengan ukuran kucing itu,tidaklah mungkin makanan yang telah kita berikan ia makan 

sendiri”

 

Didorong oleh rasa penasaran,mereka mengikuti kucing itu kemana pergi.


Rupanya,di atas  

atap sebuah rumah ada seekor kucing buta.Kucing yang mereka beri makanan nyatanya berbagi  

dengan si kucing buta.Semuanya dibuat takjub.


 

Abul Hasan yang ikut menyaksikan segera tersadar,”Subhaanallah! Hewan buta semacam  

ini,rizkinya pun dialirkan Allah untuknya melalui kucing lain”


Setelah itu Abul Hasan  

mengatakan,”Bukankah Allah pun pasti memberikan rizki-Nya untukku yang menjadi hamba- 

Nya???”

 

Sejak saat itu,Abul Hasan meninggalkan profesinya yang lama.


Beliau memutuskan untuk  

menghabiskan sisa umurnya untuk berkhidmat bagi agama.Bidang Nahwu menjadi pilihan  

beliau.


Menempati sebuah ruangan sederhana di Masjid Raya Amr bin Ash di Mesir,Abul Hasan  

menyibukkan diri untuk thalabul ilmi.


Sebelum wafat,beliau telah menyelesaikan kumpulan catatan  

Nahwu sebanyak 15 jilid. 


 

Subhaanallah! Apakah belum cukup cerita ini untuk menggugah semangatmu,Mas?


 Yakinlah 

bahwa rejeki itu telah diatur serapi-rapinya.Menjadi suatu hal yang menyedihkan jika kita  

meragukan jalannya rejeki dari mana,sementara seekor kucing buta pun tetap menerima rejekinya.


 

Seseorang datang menemui Rabi' bin Abdurrahman.Orang itu memohon supaya Rabi'  

bersedia menjadi perantara kepada pejabat setempat agar mau membantunya menyelesaikan sebuah  

keperluan.


Apa yang terjadi? Rabi' menangis.Ia mengatakan,”Saudaraku,memohonlah kepada Allah! 

Mohonlah kepada-Nya supaya membantumu.Engkau pasti menemukan bahwa Allah adalah dzat  

yang maha cepat dan maha dekat”


 

Oh,ini rupanya yang menjadi problem kita selama ini.Kita memang merasa miskin dan kita  

juga selalu merasa kurang.Padahal yang telah Allah berikan sangatlah banyak.Apa yang kita miliki  

cukup berlimpah.Apa buktinya?

 

Saat menjalani ibadah puasa.Bukankah nafsu dan kerakusan membuat seseorang ingin  

berbuka dengan aneka macam makanan dan berbagai ragam minuman? Sementara segelas dua gelas 

air minum bahkan seteguk dua teguk telah membuatnya cukup nyaman.Sebanyak menu yang telah disiapkan,pada akhirnya banyak tersisa juga.


Sebab,seserakahnya manusia dan setamak-tamaknya  

dia,toh kapasitasnya terbatas.Bahkan jika dipaksakan melebihi kapasitas,ujung-ujungnya  

dimuntahkan juga.


Sadarlah!!! 



Dengan demikian,tidak usah khawatir tentang rejeki! Terutama rejeki anak-anakmu di masa  

depan.Allah telah mengaturnya dengan sempurna.Jangan bersedih hati apalagi galau jika merasa  

rejekimu sempit dan sedikit.Mintalah kepada Allah dzat yang maha kaya. 



Kata Abu Hazim,seorang ulama Salaf,”Kenapa saya mesti takut miskin? Padahal  

sesembahanku memiliki seisi langit dan bumi serta semua yang ada di bawah bumi”


 

Benar memang,kan?


 Mintalah kepada Allah! Mohonlah kepada-Nya! Jangan-jangan kita  

yang jarang bahkan tidak pernah memohon kepada Allah??? 



Usaha tetap harus dilakukan.Ikhtiar tidak boleh ditinggalkan.


Engkau masih memiliki dua  

kaki yang digunakan berjalan dan berlari.Engkau mempunyai sepasang tangan untuk  

memegang,mengangkat,mendorong atau memindahkan.Allah berikan untukmu kemampuan akal  

untuk berpikir dan mengambil keputusan.


Gunakan itu semua untuk usaha!  

Mestinya,engkau tidak lagi pesimis. Apalagi sampai bertanya dengan ragu,”Darimana saya  

akan memperoleh rejeki?” 


Memalukan! 


Mak-hul Asy Syaami mengingatkan kita tentang janin yang berada dalam kandungan.Allah  

alirkan rejeki untuknya melalui sang ibu.Setelah lahir dan tali pusar dipotong,ia disusui  

ibunya.Setelah itu ia disuap dan setelahnya ia belajar makan dengan tangan sendiri. 


Kata Mak-hul,”Celaka kamu! Kamu saat janin dalam kandungan dan saat bayi di pangkuan  

ibumu,Allah berikan rejekimu.Lalu sekarang setelah dewasa dan kuat,kamu mengatakan,”Ah mati  

saja karena tidak ada rejeki” 


Allahul musta'an! 


Semoga tersadarkan.Mudah-mudahan tercerahkan! 


“Dahulu aku hanyalah janin dalam kandungan ibuku.Rejeki mengalir.Sampai aku masih  

disuap pun demikian.Lalu setelah dewasa dan telah mengenal Allah,aku berprasangka buruk  

kepada-Nya.Adakah hamba yang lebih jahat daripada aku??”,demikian kata Abu Abdirrahman Al  

Amri. 


Mas,bulan ini adalah bulan Ramadhan.Bulan doa.Untukmu,Mas yang memikirkan  

penghasilan.Untukmu,Mas yang bingung melunasi hutang.Untukmu,Mas yang ingin mendapatkan  

uang.Setelah berusaha maksimal,berdoalah kepada Allah.Sebut nama-namaNya yang indah.Panggil  

dengan mengucapkan sifat-sifatNya yang tinggi.Berbaiklah prasangka kepada-Nya.Mas bukan lagi  

janin atau bayi.

 

Baarakallahu fiikum

 

Malam 11 Ramadhan 1440 H

No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...