Jika tak ada lagi seorang pun yang menasehati kita,
Tak satupun yang peduli dengan kesalahan-kesalahan kita,
Tak ada lagi yang berani menegur saat kita bersalah,
Semua membiarkan setiap maksiat yang kita lakukan,
Mempersilahkan kita berbuat apa saja sesuka hati dan perut.
Entah karena kita yang galak saat dinasehati, entah karena tingginya status sosial kita, entah karena prestasi akademik kita yang terlalu sulit dikalahkan orang lain, entah karena kita disegani atas deretan gelar akademik yang dimiliki, entah karena orang-orang sudah kapok menasehati kita, entah karena sudah terlalu banyak fans yang mendukung maksiat-maksiat kita, dan sebagainya.
Ketahuilah, bahwa pada saat itu posisi kita sedang dalam bahaya.
Jika peringatan di dunia tak lagi berarti bagi kita, Apakah kita akan tinggal menunggu azab Allah di akhirat yang sangat perih ?
(تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ ۖ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ)
(Neraka) hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan orang-orang dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, “Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?” [Surat Al-Mulk 8]
Saudaraku...!
Ingatkan aku jika melakukan kesalahan.
Jangan sungkan untuk berbagi pesan pribadi walaupun dalam chatingan media sosial mu.
No comments