Harta bisa menjadi penolong, namun bisa menjadi penjerumus.
Belajarlah kita dari sahabat mulia seperti Utsman Ra. Beliau menggunakan hartanya yang super banyak untuk mencari ridha Allah ta'ala.
Lihatlah bagaima beliau dengan hartanya mempersiapkan perbekalan pasukan perang tabuk, membeli sumur Raumah yang seluruh airnya disedekahkan kepada kaum muslim, beliau banyak membebaskan budak, dan banyak sekali bersedekah dijalan Allah.
Belajarlah pula dari kisah Qorun, agar kita bisa menghindari terjerumus dalam lubang yang sama.
Perhatikan bagaimana luar biasanya Qarun mengumpulkan harta. Sampai-sampai kunci-kunci tempat penyimpanan hartnya sangat berat bahkan jika dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. Lalu ia merasa sebagai pemilik mutlak harta itu. Bahkan ia menganggap harta itu semata-mata hasil kepintarannya dirinya sendiri. Ya karena epintarannya, bukan karena karunia rezeki dari Allah ta'ala . Maka Allah tenggelamkan ia beserta hartanya kedasar bumi.
Utsman Ra dan Qorun sama-sama memiliki harta yang demikian banyaknya. Namun Ustman Allah ridhai, karena menggunakan hartanya dijalan Allah. Sementara Qorun Allah murkai, karena menganggap harta itu mutlak miliknya, karena kepintarannya dan karena tak mau menggunakannya dijalan yang Allah cintai.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling pas untuk kita belajar tak mengunci harta di hati, tapi menaruhnya di tangan. Pelan-pelan kita bisa belajar perbanyak sedekah. Karena junjungan kita pun, Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam sangat dermawan, terlebih lagi di bulan Ramadhan.
By @arifrahmanlubis
No comments