Kita semua yang pernah belajar fiqih tentang shalat pasti mengetahui bahwa i'tidal dan duduk di antara dua sujud, disebut sebagai dua rukun pendek. Keduanya harus dilakukan dalam tempo yang pendek atau sedang. Tidak boleh terlalu lama. Apabila dua rukun tersebut sengaja dilakukan terlalu lama, maka shalat kita batal!
Hikmahnya adalah kedua rukun tersebut ada sebagai sarana beristirahat sejenak bagi orang yang shalat. Kita diberi kesempatan untuk perpanjang bacaan Al-Qur'an ketika berdiri, begitu pula berlama-lama saat rukuk dan sujud sepanjang yang kita mau. Oleh karena itu, Allah menyiapkan rukun shalat yang pendek yang terletak di antara rukun-rukun shalat yang panjang tersebut agar kita bisa beristirahat.
Alangkah hebatnya hikmah yang Allah simpan dalam shalat tersebut. Hidup ini bagai shalat, di mana kita tak bisa terus-menerus bergerak, melainkan harus ada waktu istirahat sejenak. Hidup butuh jeda. Inilah aturan pertama.
Namun perlu diingat, bahwa rukun shalat yang pendek adalah terlarang untuk dilakukan berlama-lama. Sama seperti istirahat dalam kehidupan. Cukuplah sejenak saja. Inilah aturan kedua.
Apabila kita termasuk orang-orang yang senang bermalas-malasan, nyaman sebagai generasi rebahan, enjoy untuk bersantai dalam jangka waktu panjang, bisa dibilang kita baru mengerjakan shalat dari luarnya saja. Namun nilai-nilai yang terkandung dalam shalat belum lagi kita amalkan.
Tak heran jika Al-Qur'an mengaitkan shalat dengan rasa malas. Karena di dalam gerakan shalat ada pelajaran yang besar untuk menjauhi malas. Ingat, yang harus kita penuhi adalah beristirahat, bukan bermalas-malas. Istirahat berbeda dengan malas. Perhatikanlah sifat orang-orang yang ingkar kepada Allah dalam surat At-taubah ayat 54 ini.
وَلَا يَأْتُونَ ٱلصَّلَوٰةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَىٰ
_"Dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas."_
Wahai orang-orang yang mendirikan shalat, jangan kelamaan istirahat dalam hidup. Bangunlah, bergeraklah. Lakukanlah usaha demi usaha agar kita meraih puncak cita-cita. Apakah duduk-duduk saja bisa mengantarkan kita ke puncak? Mungkin, tapi butuh waktu yang sangat lama dan resiko gagal yang sangat besar. Seperti dikatakan orang bijak,
_"Ada dua cara mencapai puncak pohon: Memanjat batangnya, atau duduk-duduk di atas benih sampai pohon itu tumbuh besar."_
Apapun profesi Anda, berlarilah sekencang-kencangnya setiap hari. Coba tengok bagaimana kehidupan alam liar di Afrika. Apabila fajar datang, rusa menyambut pagi sambil bertekad untuk berlari kencang. Karena jika ia tak melakukannya ia akan mati dimangsa.
Pada waktu yang sama, apabila fajar datang. Singa menyambut pagi sambil bertekad untuk berlari kencang. Karena jika ia tak melakukannya ia akan mati kelaparan. Tak peduli Anda adalah rusa atau singa, Anda tetap harus berlari sekencang-kencangnya hari ini!
✏️ _Sahabatmu, Arafat._
https://t.me/moeslemdays
No comments