Di perut bumi terdapat aneka mineral. Tiap lapisannya mengandung berbagai material. Masing-masing memiliki sifat tersendiri dan mempunyai karakter yang berbeda. Sampai pada nilainya yang tak sama.
Ada yang keras, ada yang lunak. Ada yang basah, ada pula kering. Ada yang mudah ditambang, ada juga yang rumit.
Warna? Macam-macam. Gelap dan terang. Buram atau cerah. Keruh dan bening. Merah, hijau, biru, putih, hitam, dan warna-warna lain. Ada yang murni, ada yang kombinasi.
Secara harga, ada mineral yang mahal, sangat mahal, sampai yang paling murah, bahkan tidak dianggap memiliki harga. Sesuai dengan jenisnya.
Batu biasa yang bisa ditemukan di mana-mana dan di setiap tempat, pasti berbeda harga dengan batubara yang hanya ditambang di daerah tertentu. Apalagi batubara adalah bahan baku energi. Berbeda lagi dengan perak atau emas. Harganya lebih mahal!
Intan atau berlian adalah mineral paling mahal. Di seluruh dunia, tambang berlian sangat sedikit. Itupun harus ribuan meter digali ke dalam perut bumi. Sifatnya yang istimewa, seperti tidak ada berlian yang sama, membuatnya dihargai sangat tinggi. Ukuran 2 cm x 3 cm bisa mencapai miliaran rupiah.
Berlian memang beda!
Manusia diperumpamakan oleh Rasulullah ﷺ seperti macam-macam mineral. Ada manusia yang keras, ada yang lunak. Ada yang penyabar, ada yang temperamen. Ada yang mudah bergaul, ada yang sulit diajak kerjasama.
Ada manusia yang hina, ada yang mulia. Ada yang rendahan dicacimaki, ada yang pantas dihormati. Ada yang licik, ada yang baik. Ada manusia yang diharapkan kebaikannya, ada juga yang tidak diinginkan keberadaannya.
Rasulullah ﷺ bersabda ;
النَّاسُ مَعَادِنُ، كَمَعَادِنِ الْفِضَّةِ وَالذَّهَبِ
“ Manusia bagai mineral. Seperti mineral emas dan perak “ HR Muslim 2638 dari sahabat Abu Hurairah.
Anak muda pun demikian! Selalu dihadapkan di antara dua kemungkinan; apakah ia setara berlian yang sangat berharga, ataukah hanya batu biasa yang tidak punya harga?
Anak muda yang rajin ibadah, berakhlak baik, tinggi adabnya, sopan dan santun bicaranya, adalah berlian berharga. Sementara anak muda yang malas ibadah, kasar bicaranya, buruk perilakunya, bagai batu biasa yang terbuang tanpa harga.
Anak muda yang semangat thalabul ilmi, berusaha menghafal Al Quran tanpa kenal lelah, belajar hadis dan bahasa Arab dengan semampu-mampunya, adalah berlian. Adapun anak muda yang tak bergairah thalabul ilmi, apalagi memutuskan berhenti belajar agama, ibarat batu biasa yang tercampakkan di tepi jalan.
Anak muda yang saat “liburan” di rumah, menjaga semangat ibadahnya, membantu dan menyenangkan orang tua nya, menjadi duta dakwah di masyarakat dengan akhlak dan sikap yang sopan, adalah berlian berharga.
Adapun anak muda yang saat “liburan” malah menunjukkan aslinya sebagai pemalas, membuat susah orang tua, dan membuat malu dakwah karena sikapnya yang jelek, hanyalah batu biasa yang wajar jika dibenci.
Anak muda, tentukan dirimu! Batu berlian yang berharga ataukah hanya batu biasa?!
Namun, untuk menjadi sebutir berlian harus melalui proses panjang dan berat. Mesti menjalani waktu yang panjang dan lama. Maka, bersabarlah dalam thalabul ilmi, bersabarlah untuk mengamalkan ilmu.
t.me/anakmudadansalaf
No comments