Terdapat kisah kerendahan hati yang lebih mempesona. Suatu siang seorang pemuda membawa banyak sekali koper memasuki gerbang Pondok Pesantren. Rupanya ia hendak menjadi santri baru, pantaslah barangnya cukup merepotkan.
Kebetulan ia melihat seorang tukang kebun yang sedang mengurus tanaman di halaman pondok, maka dengan santun pemuda itu menyapa sang tukang kebun,
"Maaf Pak, apa tidak merepotkan kalau saya minta tolong?"
"Boleh Mas, apa yang bisa saya bantu?"
"Kalau berkenan, tolong bantu membawa sebagian koper saya Pak ke kamar santri baru."
"Baik Mas, mari saya bantu bawakan."
Tanpa perasaan sungkan barang-barang itu dibawakan sampai ke dalam. Pemandangan itu mengejutkan para santri lama yang menyaksikannya. Belakangan si pemuda baru mengetahui bahwa orang yang ia sangka tukang kebun tersebut ternyata Kyai, pengasuh pondok pesantren itu sendiri.
Tampak benar bagaimana tawadhu seorang Kyai yang tidak malu-malu membantu dan melayani para santri yang datang hendak menuntut ilmu.
Dalam hadist riwayat Al-Imam Ahmad, sahabat bertanya pada Ibunda Aisyah apakah yang dilakukan Rasulullah ﷺ kalau sedang berada di rumah. Maka Ibunda menjawab,
_"Rasulullah melakukan seperti apa yang dilakukan kalian jika sedang membantu istrinya. Rasulullah menambal sendiri sandalnya, menjahit bajunya dan mengangkat air menggunakan ember.”_
Ya Rabbi, adakah keteladanan yang lebih indah melebihi akhlak seperti yang diperlihatkan manusia yang paling mulia di seluruh alam ini?
Wallahu A'lam Bisshawab
-Sejenak Pagi-
https://t.me/moeslemdays
No comments