1. LARANGAN BAGI ANDA YANG HENDAK BERKURBAN
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
الشيخ: إذا دخل العشر عشر ذي الحجة وكان الإنسان يريد أن يضحي فإنه ينهى أن يأخذ من شعره أو ظفره أو بشرته شيئاً، لكن إذا احتاجت المرأة إلى المشط في هذه الأيام وهي تريد أن تضحي، فلا حرج عليها أن تمشط رأسها، ولكن تكده برفق، فإن سقط شيء من الشعر بغير قصد فلا إثم عليها، لأنها لم تكد الشعر من أجل أن يتساقط، ولكن من أجل إصلاحه،
"Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan seseorang hendak berkurban, maka ia dilarang memotong rambut, kuku atau kulitnya. Namun apabila seorang wanita punya kebutuhan menyisir rambutnya pada hari-hari tersebut padahal dia hendak berkurban, maka tidak mengapa dia menyisir rambutnya.
Namun hendaknya ia menyisir rambutnya dengan lembut. Jika ada sedikit rambutnya yang rontok tanpa disengaja, maka ia tidak berdosa." Karena tujuannya menyisir rambut bukanlah supaya rambutnya berjatuhan. Namun semata-mata bermaksud untuk merapikan rambutnya."
Silsilah Fatwa Nur 'alad Darb. Nomor kaset, 283.
2. LARANGAN MEMOTONG KUKU DAN MENCUKUR RAMBUT BAGI YANG AKAN BERKURBAN
Rasulullah ﷺ bersabda,
إِذَا رَأَيْتُمْ هِلاَلَ ذِى الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ
"Jika kalian telah menyaksikan hilal Zulhijah (yakni telah memasuki satu Zulhijah, -pent.) sedangkan kalian ingin berkurban, hendaklah shahibul kurban membiarkan (tidak memotong) rambut dan kukunya." (HR. Muslim no. 1977)
Dalam lafaz lain,
مَنْ كَانَ لَهُ ذِبْحٌ يَذْبَحُهُ فَإِذَا أُهِلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ
"Siapa saja yang ingin berkurban; apabila telah memasuki awal Zulhijah (1 Zulhijah), janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berkurban." (HR. Muslim no. 1977)
3. LARANGAN MEMOTONG RAMBUT DAN KUKU ADALAH KHUSUS BAGI YANG BERKURBAN, BUKAN KELUARGANYA
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
ﻭﻫﺬا ﺣﻜﻢ ﺧﺎﺹ ﺑﻤﻦ ﻳﻀﺤﻲ، ﺃﻣﺎ ﻣﻦ ﻳﻀﺤﻰ ﻋﻨﻪ ﻓﻼ ﻳﺘﻌﻠﻖ ﺑﻪ؛
Hukum ini (larangan mengambil rambut dan kuku) adalah khusus bagi orang yang berkurban. Adapun yang diikutsertakan namanya dalam kurban, maka ia tidak tidak terkena hukum ini.
ﻷﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: ﻭﺃﺭاﺩ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﺃﻥ ﻳﻀﺤﻲ» ﻭﻟﻢ ﻳﻘﻞ ﺃﻭ ﻳﻀﺤﻰ ﻋﻨﻪ؛
Sebab, Nabi ﷺ bersabda, "Dan salah seorang di antara kalian ingin berkurban." Beliau tidak mengatakan “atau yang diikutsertakan namanya dalam kurban.”
ﻭﻷﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﻳﻀﺤﻲ ﻋﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ﻭﻟﻢ ﻳﻨﻘﻞ ﻋﻨﻪ ﺃﻧﻪ ﺃﻣﺮﻫﻢ ﺑﺎﻹﻣﺴﺎﻙ ﻋﻦ ﺫﻟﻚ
Demikian pula, dahulu Nabi ﷺ berkurban dengan mengikutsertakan nama keluarganya. Akan tetapi, tidak dinukilkan bahwa beliau memerintahkan kepada keluarganya untuk menahannya (tidak mengambil rambut dan kuku).
ﻭﻋﻠﻰ ﻫﺬا ﻓﻴﺠﻮﺯ ﻷﻫﻞ اﻟﻤﻀﺤﻲ ﺃﻥ ﻳﺄﺧﺬﻭا ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ اﻟﻌﺸﺮ ﻣﻦ اﻟﺸﻌﺮ ﻭاﻟﻈﻔﺮ ﻭاﻟﺒﺸﺮﺓ.
"Oleh karena itu, diperbolehkan bagi keluarga orang yang berkurban untuk mengambil rambut, kuku, dan kulitnya; pada sepuluh hari (pertama) bulan Zulhijah."
Mukhtashar Ahkaam al-Udhhiyah Wa adz-Dzakah, 18.
Sumber:@Fadhlulislam
No comments