Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin yang rutin dihadirkan sebagai pemateri kajian radio Nur 'Alad Darb di Arab Saudi, pernah ditanya pendengar, " Kita sudah sering berdoa. Kita selalu memohon kepada Allah. Namun, kenapa Allah tidak juga mengabulkan doa kita? Menurut Anda, apa sebabnya? " (Edisi 167 a).
Al Utsaimin menjelaskan bahwa doa yang mustajab (dikabulkan) adalah doa yang memenuhi syarat.
Pertama : Ikhlas. Artinya, saat berdoa ia benar-benar menghadirkan hati. Sungguh-sungguh bersandar kepada Allah. Yakin bila Allah maha mampu mengabulkan doanya. Ia berbesar harapan.
Kedua; ketika berdoa ia sadar sesadar-sadarnya bahwa ia sangat bergantung kepada Allah Ta'ala. Ia yakin bahwa hanya Allah satu-satunya yang mampu mengabulkan doa.
Kalau berdoa, tapi ia merasa biasa-biasa saja. Seolah-olah ia tidak membutuhkan. Maka, doa semacam ini tidak layak dikabulkan.
Ketiga; ia harus menjauhi dan membersihkan diri dari makanan yang haram, minuman yang haram, dan pakaian yang haram.
Syaikh Al Utsaimin menekankan, " Jika syarat-syarat diatas sudah terpenuhi, tapi Allah belum mengabulkannya juga, tentu ada hikmah yang Allah maha mengetahuinya. Dia yang berdoa tidak mengetahuinya ".
Kemudian Syaikh menyebutkan firman Allah :
وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ
" Maka boleh jadi, kalian mencintai sesuatu padahal hal itu justru keburukan bagi kalian ". QS Al Baqarah 216
Syaikh selanjutnya menjelaskan bahwa jika syarat-syarat dikabulkannya doa sudah terpenuhi, tapi belum dikabulkan, maka ada 2 kemungkinan:
Pertama; Allah menjauhkan dia dari keburukan yang lebih besar.
Kedua; Allah menyimpannya di akhirat untuknya dalam bentuk pahala yang lebih besar.
Apa yang Beliau sampaikan berdasarkan hadis Abu Said Al Khudri yang disahihkan Al Albani (Shahih Al Adabul Mufrad 710).
Rasulullah ﷺ bersabda:
ما من مسلِمٍ يَدعو ، ليسَ بإثمٍ و لا بِقطيعةِ رَحِمٍ إلَّا أَعطَاه إِحدَى ثلاثٍ : إمَّا أن يُعَجِّلَ لهُ دَعوَتَهُ ، و إمَّا أن يَدَّخِرَها لهُ في الآخرةِ ، و إمَّا أن يَدْفَعَ عنهُ من السُّوءِ مِثْلَها
" Tidaklah seorang muslim berdoa, tidak ada unsur dosa atau memutus silaturahmi, melainkan Allah memberikan untuknya satu dari 3 hal. Bisa dengan disegerakan doanya terkabul. Bisa dengan disimpan untuknya di hari akhirat. Atau Allah menjauhkan keburukan yang semisal darinya ".
Karenanya, seorang hamba tidak boleh berkecil hati dan jangan sampai bosan. Berdoalah karena berdoa itu tidak ada ruginya.
Berdoa itu sendiri adalah ibadah. Allah yang memerintahkan. Semakin sering berdoa, Allah semakin cinta.
Tidak perlu kuatir doanya tidak dikabulkan. Asalkan syarat-syarat terpenuhi, doanya pasti diterima oleh Allah. Kalaupun di dunia tidak terwujud, bukankah itu berarti tabungan pahalamu bertambah-tambah?
Benar kata sahabat Umar, " Aku tidak pernah ragu doa dikabulkan. Justru yang aku takutkan, hilangnya kemauan untuk berdoa ".
Berdoalah kepada Allah!
05 Mei 2025
No comments