PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

SEDEKAH

Share:

Terkadang tatkala kita menerima rezeki itu adalah mutlak milik kita, Namun sebenarnya pada itu terdapat bagian orang lain, siapakah mereka? Orang tua, anak yatim, ataukah orang yang membutuhkan.

Bismillahirrohmaanirrohiim

Sesungguhnya dalam harta kita juga terdapat hak orang lain. Namun terkadang kita ngga sadar akan hal itu.
Kita tetap menerima nikmat dari Allah, namun kita kira itu untuk kita saja. Sehingga ketika ada orang membutuhkan pertolongan secuil dari kelonggaran yg kita miliki, kita enggan menolongnya, peduli pun tidak.


“Dan sekiranya kamu menghitung nikmat Allah, niscaya tidak dapat menghitungnya. Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”
(Surah an-Nahl, ayat 18)

Memang, apabila harta kita belum mencapai batas kelayakan zakat (nishob) yaitu setara dengan 85gr emas, maka Allah tidak menetapkan berapa harta yang harus kita keluarkan. Namun bukan berarti hartamu adalah milikmu seutuhnya dan Allah tak menganjurkanmu untuk mengeluarkannya.

“Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (QS. Al Baqarah:215)

Sekecil apapun pendapatanmu, jangan takut untuk berbagi. Berapapun jumlahnya, Sedekahlah.. Kepada saudara kita yg butuh pertolongan, anak yatim, juga orangtua kita.
Nabi Shallallaahu alaihi wasallam (Saw) bersabda: “Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orangtua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orangtua.”(Riwayat at-Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim).

Insyaa Allah dengan rutin sedekah, rezeki kita senantiasa bertambah.
Dan sesungguhnya sedekah adalah salah satu amalan yang tak terputus setelah kita wafat.

Baca : Istiqomah sedekah 2MB
#SyukuriRezeki

No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...