PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

TATKALA MESIN JADI PENGGANTI, YANG MASUK SURGA SIAPA?

Share:

 Nomor telepon teknisi adalah nomor yang penting untuk disimpan dalam kontak ponsel, karena kita bisa membutuhkan sewaktu-waktu tanpa diduga sebelumnya. Contohnya pekan lalu, mesin cuci di rumah tetiba bermasalah. Segera saja saya hubungi teknisi.

Hari berikutnya ia datang memeriksa apa yang terjadi dan dalam tempo singkat langsung ditemukan penyebabnya.

"Ini kaki tabungnya patah satu Pak, sehingga dia tidak bisa berputar cepat karena hanya punya dua kaki saja yang tersisa. Mau tidak mau solusinya ganti tabung, namun sparepart seperti ini harus menunggu beberapa hari."

"Apakah selama menunggu tersebut mesin cuci ini tidak bisa digunakan?" Saya maklum jika suku cadang tertentu memang tidak sedia setiap saat.

"Masih bisa untuk mencuci Pak, namun tidak bisa untuk mengeringkan! Karena aktifitas mengeringkan bekerja dengan putaran cepat."

Kabar baik rupanya, setidaknya sudah mengurangi setengah pekerjaan. Maka jadilah selama beberapa hari berikutnya kami mencuci dengan mesin, namun mengeringkan dengan tangan.

Sungguh suatu aktivitas yang tidak pernah dilakukan selama bertahun-tahun, saya baru merasakan lagi betapa teknologi pada zaman sekarang sangat memanjakan kehidupan kita. Proses-proses yang memberatkan dapat dipangkas dengan praktis.

Jangan-jangan anak-anak kita tidak tahu bahwa dahulu kita mencuci dengan papan penggilasan dan sikat cuci. Bahkan saya yakin mereka tidak tahu apa itu dandang dan apa fungsinya.

Sebelum kita memasak beras dengan satu klik saja di mesin rice cooker, dahulu beras itu harus melalui dua kali proses yang panjang. Pertama merebusnya hingga jadi aron, kedua mengukus aron tersebut dengan dandang hingga menjadi nasi.

Begitu pula saat telepon masih menjadi barang langka, kita harus pergi ke wartel (warung telepon) untuk menghubungi sanak saudara di kota lain. Serta masih banyak lagi proses yang sudah digantikan oleh teknologi.

Memang pada beberapa hal mesin bisa menggantikan sepenuhnya. Tapi jangan salah, ada hal-hal lain yang tetap saja tidak bisa diwakili teknologi dan memang kita harus melakukannya sendiri.

Contohnya menyambung silaturahmi kepada sanak saudara. Memang betul dengan adanya video call kita bisa menjaga komunikasi dengan famili yang tinggal berjauhan. Ini tidak boleh ditinggalkan, apa susahnya meluangkan waktu untuk bertanya kabar kepada saudara.

Namun perlu diingat bahwa mengunjungi mereka secara langsung tetap saja bernilai pahala yang berbeda. Karena ada kebahagiaan yang indah dalam pertemuan. Ada perasaan lebih dihargai saat kita datang ke rumahnya untuk sekedar melepas rindu. Kita juga bisa menyapa dan mengenal anggota keluarganya yang lain, dan sebagainya.

Banyak sekali nilai-nilai kebaikan yang diperoleh bagi kedua belah pihak, yang berkunjung maupun yang dikunjungi. Itulah sebabnya, pahalanya juga banyak.

مَنْ سَرَّهُ أنْ يَمُدَّ اللهُ في عُمُرِه وَيُوَسِّعَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ وَيَدْفَعَ عَنْهُ مِيْتَةَ السُّوْءِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Barangsiapa ingin dipanjangkan umur, diluaskan rezeki, dan diselamatkan dari su'ul khatimah oleh Allah, maka hendaklah ia sambung tali silaturahim dengan kerabatnya.”

(Hadist Riwayat Al-Hakim)

Contoh berikutnya adalah menghadiri majelis taklim. Memang betul dengan adanya medsos seperti YouTube, kita bisa mendengar langsung pengajaran agama. Ini tidak boleh ditinggalkan, apalagi para ulama sudah berfatwa bahwa ilmu yang didapat dari medsos dapat diamalkan selama kita telah memastikan dan mengenali siapa yang menyampaikan.

Namun perlu diingat bahwa hadir langsung ke sebuah pengajian tetap saja bernilai pahala yang berbeda. Karena mata kita bisa memandang wajah orang-orang saleh, suasana duduk di tengah-tengah kaum muslimin juga menambah keimanan yang sangat besar.

Keberkahan Allah turun dalam suatu kebersamaan (berjamaah). Apalagi jika diselenggarakan di masjid, kita bisa sekaligus itikaf. Banyak sekali nilai-nilai kebaikan yang diperoleh dengan hadir langsung di majelis ilmu. Itulah sebabnya, pahalanya juga banyak.

مَن سلَك طريقًا يطلُبُ فيه عِلْمًا، سلَك اللهُ به طريقًا مِن طُرُقِ الجَنَّةِ

“Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya untuk menuju surga.”

(Hadist Riwayat Tirmidzi dan Abu Daud)

Jadi perlu digarisbawahi tidak semua hal kita samakan dengan mencuci pakaian dan memasak nasi yang sepenuhnya dikerjakan mesin. Ada juga yang perlu sesekali untuk kita lakukan langsung.

Salam Bertumbuh.
⏰ Ada rezeki baru jika kita mau mencoba kehidupan yang baru

No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...