PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

GUS, TERIMA KASIH...

Share:


Tidak disangka bahwa pernyataan ustadz Khalid Basalamah mengenai "hukum wayang bagi seorang dalang yang bertobat" dalam sesi tanya jawab di suatu pengajian 4 tahun silam, yang kemudian beberapa waktu lalu dipotong videonya dan sengaja diviralkan oleh oknum-oknum tertentu akhirnya melahirkan kontra yang berbuntut panjang hingga hari ini dari berbagai pihak, tidak terkecuali dari seorang "penggiat dakwah" bernama Gus Miftah.


Ketidaksetujuannya akan pernyataan ustadz Khalid Basalamah ia tunjukkan melalui pertunjukan seni dan wayang yang ia gelar bersama dalang dan pegiat seni lainnya di pondok pesantren miliknya.


Namun, ironisnya.... cerita yang diangkat dalam pertunjukkan wayang tersebut justru sangat jauh dari pengajaran terhadap syiar dan nilai-nilai Islami kepada umat maupun masyarakat.


Di dalam pertunjukkan wayang tersebut ditampilkan sebuah tokoh wayang yang dibuat mirip menyerupai ciri fisik ustadz Khalid Basalamah. Bentuk wayang tersebut terlihat nampak memiliki bentuk yang menyerupai jenggot dan berkopyah. Bentuk asli dari wayang sejak dahulu tidak pernah dibuat memiliki jenggot dan berkopyah.


Tidak sampai disitu, bahkan terlihat satu adegan dalam pertunjukkan tersebut memperlihatkan wayang yang dibuat mirip dengan ustadz Khalid Basalamah menindih sebuah wayang sosok perempuan diikuti dengan teriakan "a...sunnah rosul!" dari sang dalang yang memainkan wayang tersebut. 

Naudzubillah. Terlihat pula pada pertunjukan tersebut wayang yang mirip ustadz Khalid tampak berdialog seputar 'kemaluan' dengan wayang sosok perempuan. Diikuti dengan beberapa adegan berpelukan.


Tidak cukup melecehkan kehormatan ustadz Khalid Basalamah, bahkan ejekan-ejekan terhadap jenggot pun berulang kali terdengar pada pertunjukan wayang tersebut. Kalimat hinaan dan makian kepada ustadz Khalid Basalamah pun sudah tidak terhitung jumlahnya.


Wanita yang berjoget-joget. Campur baur antara laki-laki dan perempuan yang notabene dari kalangan santri. Bahkan Gus-nya sendiri ketawa ketiwi, bersentuhan dengan wanita yang bukan mahromnya pun sukses turut meramaikan acara pertunjukkan wayang tersebut.

 

Mana nilai-nilai Islam yang 'katanya' melekat kuat pada budaya wayang? 

Sungguh, Allah benar-benar memperlihatkan mana kebenaran dan mana kebathilan. Tidak heran, mengapa sampai ada dalang yang mau bertaubat dari profesi wayang ini. Kemungkaran di dalamnya sampai membuat geleng-geleng kepala.


Niat hati ingin mempermalukan, namun justru ia sedang mempermalukan dirinya sendiri. Berharap mendapatkan pujian dan dukungan, namun justru semua komentar dari orang-orang awam, teman-teman dari kalangan NU bahkan pengikutnya sendiri menyayangkan sikap buruknya dan pengikutnya justru berbalik membela kehormatan ustadz Khalid Basalamah.


Percayalah, dari pertunjukan wayang tersebut Allah sedang mengangkat derajat ustadz Khalid Basalamah, pahala terus mengalir untuk beliau. Terima kasih Gus Miftah atas transferan pahalamu untuk ulama kami.


Adab, ilmu dan etika dari ustadz Khalid Basalamah pun semakin tinggi menjulang dan terhormat di mata manusia. Diamnya beliau adalah emas. Beliau tidak perlu menjelaskan siapa diri beliau. Hinaan dan cacian terhadap diri beliau tidak akan merendahkan derajat beliau di hadapan Allah subhanahu wa ta'ala sedikitpun.


Kini semakin terlihat jelas, siapa yang berilmu disertai adab dan siapa yang berilmu namun adabnya nol besar. Orang berilmu memang selalu terlihat elegan dan berkelas saat bertindak berbeda dengan orang yang 'bodoh' ketika bertindak.


Allah selalu saja punya cara untuk memperlihatkan kepada manusia mana mutiara dan mana sampah.


Copas


https://youtu.be/lNwifVSOV10

No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...