By UstadzFelixsiauw
Orang yang cinta itu akan selalu mengasosiasikan dirinya dengan apa yang dia cintai. Maka ia akan senang dengan apapun yang berkaitan dengan yang dicintainya
Sebaliknya, yang tidak menyukai atau membenci sesuatu, pastilah juga cenderung untuk tidak menyukai segala sesuatu yang berkaitan dengan apa yang dia tidak sukai itu
Saya dulu ketika belum Muslim, tentu tidak menyukai adzan, meskipun tidak membencinya. Tapi saya bisa memahami, bisa mengerti dan memaklumi adzan yang 5x sehari itu, sebab saya tinggal di negeri yang mayoritasnya Muslim
Ketika saya menjadi Muslim, adzan berubah menjadi sesuatu yang magical bagi saya. Adzan tidak hanya menjadi penanda shalat, tapi jadi anchoring tentang arti ketenangan dan kenyamanan
Ketika pergi ke suatu negeri tanpa adzan, seolah ada sesuatu yang kurang, ada yang tak lengkap. Meskipun jadwal shalat sudah bisa didapatkan dari apps, adzan adalah sapaan bagi jiwa
Lebih lucu lagi, puluhan tahun Indonesia merdeka, sampai saat ini setahu saya tak ada yang merasa terganggu dengan adzan, sebagai identitas dan syiar Islam, simbol Islam. Tapi kali ini dipermasalahkan, dianggap gangguan, bahkan disetarakan dengan gonggongan anjing
Saya hanya menilik memeriksa hati sendiri, andai saya sudah tak suka, merasa tak tenang, merasa tak nyaman dengan simbol dan syiar agama yang jadi identitas agama Islam saya sendiri, apakah cinta untuk Allah dan Rasulullah itu masih di sana?
Video lengkapnya bisa di link ini: https://youtu.be/fVllr8PCmNA
No comments