© Doni Riw
Bagaimana sikap kita saat ditipu orang? Panik? Atau ikhlas?
Panik tentu sikap yang perlu dijauhi. Sedangkan ikhlas? Ikhlas ditipu? Bagaimana mungkin?
Pertama perlu dipahami bahwa, ketika kita sudah berhati-hati, tetapi di luar area yang kita kuasai, kita tetap masih kena tipu, maka kejadian itu termasuk dalam Qodho (ketentuan) Allah, Ghairu Nizamul Wujud.
Sikap yang benar terhadap Qodho Allah adalah menerima dengan kesadaran innalillahi wainnailaihi rojiun, kesadaran bahwa sesungguhnya ketentuan ini adalah dari Allah, dan kepada Allahlah semua ketentuan ini kembali.
Pada dasarnya, pada setiap ketentuan Allah ada kebaikan yang wajib kita petik hikmahnya. Sedangkan untuk bisa memetik hikmah dari suatu Qodho, diperlukan sikap ikhlas, yaitu menerima ketentuan Nya. Termasuk Qodho ditipu misalnya.
Jika memang Allah telah mengQodho bahwa seseorang kehilangan sejumlah harta karena ditipu, artinya memang sejumlah harta yang hilang itu bukan rezekinya.
Bagaimana jika kita melaporkan si penipu kepada petugas keamanan? Atau membuat pengumuman bahwa si fulan telah menipu kita? Apakah itu bentuk ketidak ikhlasan?
Jika kita lihat dari sudut pandang si penipu, maka baginya perbuatannya itu bukan Qodho. Melainkan perbuatan yang berada di dalam area yang dia kuasai. Perbuatan itu pasti akan dihisab. Perbuatan menipu orang itu termasuk perbuatan kezaliman dan kemungkaran.
Kita perlu membedakan antara Qodho Allah kepada kita berupa kehilangan harta karena ditipu, dengan perbuatan kemungkaran si penipu dalam menipu kita.
Ikhlas itu adalah menerima Qodho Allah. Bukan membiarkan kezaliman dan kemungkaran.
Maka Ikhlas atas Qodho Nya dan mencegah kemungkaran yang dilakukan si penipu adalah dua sikap yang terpisah.
Seseorang bisa ikhlas atas tertipunya, sekaligus di waktu yang bersamaan tak diam membiarkan kemungkaran si penipu.
Allahu a'lam bishawab.
t.me/doniriw_channel
#IkhlasDitipu? #doniriw
No comments