Hari ini merupakan jadwal kunjungan saya ke client kerja, dan seperti biasa tatkala berkunjung akan selalu diajak rekan kerja merasakan menu restoran yang berada di gedung tersebut.
Mendekati jam makan siang kami pun beranjak ke restoran langganan rekan saja, setelah duduk dan memesan menu masing-masing kita lanjutkan berdiskusi.
Tidak berselang lama datang seorang lelaki dengan tubuh gempal dan memesan menu yang sama dengan rekan tim saya. Namun setelah beberapa menit orang tersebut berteriak-teriak supaya pesanannya didahulukan. Ia bergumam bahwa perutnya sudah lapar dan ada pekerjaan yang harus diselesaikan dan masih dengan alasan-alasan lainnya.
Maka pihak restoran pun dengan terpaksa memenuhi desakan lelaki itu demi hanya untuk menghentikan teriakannya. Sehingga ia pun mendapatkan makanan lebih dahulu daripada menu pesanan yang lain.
Sehingga kitapun merasa heran kenapa yang baru datang mendapatkan pelayanan pertama dari pada kita yang sudah menunggu lama. Namun kita memilih bersabar menunggu dan berharap pelayan nanti dapat menjelaskannya.
Cukup lama kita menunggu, akhirnya seorang pelayan mengantarkan hidangan ke meja kami. Kemudian rekanpun dengan bijaksana bertanya kepadanya,
"Mohon maaf mas, kenapa kok pesanan kami agak lama? padahal kami dah lama menunggu . Bahkan bapak yang duduk disana datang terakhir justru diberikan pebih dulu?"
"Kami seharusnya mohon maaf pak,. Tadi ia memaksa disajikan cepat-cepat, maka kamipun menyuruh karyawan yang sedang magang untuk memasaknya. Kebetulan mereka masih muda-muda dan buru-buru untuk masaknya, maklum namanya masih magang pak"
"Terus bagaimana dengan pesanan kami?"
"Karena bapak merupakan langganan kami, dan kami pun tidak ingin bapak-bapak kecewa yang telah menunggu lama, maka kami turunkan koki senior dan berpengalaman untuk menu bapak dan kami jamin ini adalah hidangan terbaik."
Ternyata memang benar, makanan yang disajikan kelezatannya saat gigitan pertama sudah sangat terasa. Dan tentu saja rekan saya sangat beruntung mendapat hidangan bintang lima dengan harga kaki lima.
Bagaimana pesan moral dari kisah diatas?Pertama, tidak perlu memaksa dan mengatur kapan Allah harus mengabulkan permohonan-permohonan kita. Kewajiban kita adalah berdoa, berusaha, Istiqomah dan mengenai di ijabahnya serahkan sepenuhnya kepada Allah.
Kedua, tidak perlu bersedih, tidak perlu kecewa, tidak perlu putus asa tatkala do-doa kita belum membuahkan hasil, karena bisa jadi Allah sedang mempersiapkan jawaban atas doa-doa yang TERBAIK.
” Doa di antara kalian bakal di ijabahi, sepanjang kalian tidak tergesa-gesa, ( hingga akhirnya ) seseorang mengatakan, ‘ Aku telah berdoa, tapi tidak diijabahi untukku. ‘ “
(HR. Bukhari-Muslim)
No comments