PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

Senandung Cinta AYAH Dimata anak perempuannya.

Share:

 💘 

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم


السَّــــــــلاَم عَلَيــْـــــــكُم وَرَحْمَــــــــــةُاللهِ وَبَرَكـَـــــــاتُه


Kheey...

(begitu ibu & ayah memanggil-qu)


" Cinta ayah kepadamu luar biasa, tetapi lebih banyak disimpan Dalam Hati karena kau perempuan" kata ibu.

Aku mendengarkan ibu dengan heran..


Ketika ibu dan ayah mengantarmu ke stasiun untuk kuliah di Jakarta kita saling berpelukan..

Ayahmu hanya memandang..

Dia bilang juga ingin memelukmu, tapi sebagai laki-laki tak lazim memeluk anak perempuan di depan banyak orang..

Maka dia hanya menjabat tanganmu, lalu berdiri sampai kereta itu menghilang", kata ibu.


"Ibu memang sering menelponmu..

Tahukah kau, itu selalu ayahmu yang menyuruh dan mengingatkan..


Mengapa bukan ayahmu sendiri yang menelpon?

Dia bilang, "Suaraku tak selembut suaramu, anak kita harus menerima yang terbaik...


Ketika kamu diwisuda, kami duduk di belakang..

Ketika kau ke panggung dan kuncir di togamu dipindahkan rektor, ayahmu mengajak ibu berdiri agar dapat melihatmu lebih jelas..


"Alangkah cantiknya anak kita ya bu," kata ayahmu sambil menyeka air matanya..


Mendengar cerita ibu di ruang tamu, dadaku sesak, mungkin karena haru atau rasa bersalah..


Jujur saja..

Selama ini kepada ibu aku lebih dekat dan perhatianku lebih besar..

Sekarang tergambar kembali kasih sayang ayah kepadaku..

Aku teringat ketika naik kelas 2 SMP aku minta dibelikan tas..

Ibu bilang ayah belum punya uang..


Tetapi sore itu ayah pulang membawa tas yang kuminta..

Ibu heran..

 "Tidak jadi ke dokter?" tanya ibu kepada ayah,  "Kapan-kapan saja, jawab ayah. 

Nanti minum jahe hangat juga, batuk ayah akan hilang sendiri" Kata ayah..


Rupanya biaya ke dokter, dipakai untuk membeli tasku, membeli kegembiraan hatiku, dengan mengorbankan kesehatannya..


" Tahukah kamu..

Dulu setelah prosesi akad nikahmu selesai, ayahmu bergegas masuk kamar..

Kau tahu apa yang ayahmu lakukan?" tanya ibu..


Aku menggeleng..

"Ayahmu sujud syukur sambil berdoa untukmu..

Air matanya membasahi sajadah.."


" Dia mohon agar Allah melimpahkan kebahagiaan dalam hidupmu..

Sekiranya kau dilimpahi kenikmatan, dia mohon tidak membuatmu lupa zikir kepada-Nya.."


" Ayah pun memohon Kepada Allah seandainya kau diberikan cobaan, jadikan cobaan itu sebagai peningkat kualitas imanmu.."


" Lama sekali dia sujud sambil terisak...

Ibu mengingatkan banyak tamu menunggu..

Dia lalu keluar dengan senyuman tanpa ada bekas air mata di pelupuk matanya"..


Mendengar semua itu, air mataku tak tertahan lagi, tumpah membasahi pipi...


Dari kamar kudengar ayah batuk-batuk..

Aku bergegas menemui ayah sambil membersihkan air mata..


"Kau habis menangis?"

Ayah menatapku melihat sisa air di mataku..

"Oh, tidak ayah!" aku tertawa renyah.

Ku pijit betisnya lalu pundaknya. 

"Pijitanmu enak sekali seperti ibumu", katanya sambil tersenyum.


Aku tahu, meski sakit, ayah tetap ingin menyenangkan hatiku dengan pujiannya..


Itulah pertama kali aku memijit ayah..

Aku melihat betapa gembira wajah ayah..

Aku terharu..


"Besok suamiku menyusulku, ambil cuti seminggu seperti aku..

Nanti sore ayah kuantar ke dokter", kataku..

Ayah menolak. "Ini hanya batuk ringan, nanti juga akan sembuh sendiri"..


"Harus ayaahh.... 

Aku pulang memang ingin membawa ayah ke dokter, mohon jangan tolak keinginanku", kataku berbohong..


Ayah terdiam..

Sebenarnya aku pulang hanya ingin berlibur, bukan ke dokter..


Tapi aku berbohong agar ayah mau kubawa ke dokter..

" Aku mau bawa ayah ke dokter spesialis.."


Ayah protes lagi, dia minta dokter umum yang lebih murah..

Aku hanya tersenyum.


Hasil pemeriksaan ayah harus masuk rumah sakit hari itu juga..

Aku bawa ke rumah sakit terbaik di kotaku.


Ibu bertanya setengah protes.. 

"Dari mana biayanya?".

Aku tersenyum.

"Aku yang menanggung seluruhnya bu.."

Sejak muda ayah sudah bekerja keras mencari uang untukku..


Kini saatnya aku mencari uang untuk ayah..

Aku bisa! Aku bisa bu!".


Kepada dokter aku berbisik; "Tolong lakukan yang terbaik untuk ayahku dok, jangan pertimbangkan biaya", kataku, Dokter tersenyum.


Ketika ayah sudah di rumah dan aku pamit pulang, aku tidak menyalami, tetapi merangkul dengan erat untuk membayar keinginannya di stasiun dulu..

"Seringlah ayah menelponku, jangan hanya ibu", kataku.

Ibu mengedipkan mata sambil tersenyum..


Dalam perjalanan pulang, aku berfikir, berapa banyak anak yang tidak paham dengan Cinta ayahnya sendiri seperti aku..


Selama ini aku tidak paham betapa besar Cinta ayah kepadaku..


Hari-hari berikutnya aku selalu berdoa :

"Rabbighfir lii wa li waalidayya warhamhuma kama rabbayaani shagiira"..


Namun kini dengan perasaan berbeda..

Terbayang ketika ayah bersujud pada hari pernikahanku sampai sajadahnya basah oleh air matanya..


TAMAT


Semoga menjadi contoh bagi para anak, betapa besarnya Cinta  seorang ayah..

Tidaklah jauh berbeda dengan Cinta seorang ibu..


Wassalam...

Silakan share, Semoga bermanfaat... 

Https://t.me/moeslemdays

No comments

Featured Post

🌿 RAHASIA KEBAHAGIAAN 🌾

(Wasiat Syekh Asy Syinqithi Kepada Anaknya) Oleh : Ustadz Fachrudin Nu'man, Lc 🌷 وصية ﺍﻟﺸﻨﻘﻴﻄﻲ لابنه :  🌹Wejangan Syekh Asy Syinqithi ...