Badai tak henti-hentinya berteriak penuh amarah. Melengkapi ombak di tengah laut yang siap menelan setiap kapal yang sedang berlayar. Suasana ketika itu benar-benar genting.
Sebuah kapal penuh penumpang tak luput terombang-ambing menantang maut. Orang-orang di dalamnya hanya bisa pasrah, berpegangan dengan kuat, dan berdoa tiada henti.
Terkecuali seorang lelaki yang tampak sangat ketakutan. Ia meraung-raung menyesali nasibnya mengapa harus berada di atas kapal saat itu. Kalau saja ia tahu badai akan datang, tentu lelaki itu bisa menunda perjalanannya.
Sang kapten kapal sudah berpengalaman menangani penumpang seperti ini. Ia segera memakaikan rompi pelampung pada tubuh si lelaki. Sejurus kemudian sang kapten perintahkan agar si lelaki melompat ke laut lepas.
Tentu saja lelaki itu tak berdaya ditelan gulungan ombak yang berada pada puncak ketegangannya. Tubuhnya timbul dan tenggelam di tengah laut. Ia sungguh berada antara hidup dan mati. Kritis. Menakutkan.
Beruntung rompi yang ia kenakan terikat pada sebuah tali yang terhubung di kapal. Dengan sigap sang kapten menarik tali itu dan menyelamatkan si lelaki kembali ke dalam kapal.
"Bagaimana menurutmu suasana di luar sana?"
"Jauh lebih menyeramkan daripada di dalam kapal!"
"Jadi kau bisa tenang sekarang kan? Ketahuilah meski kondisi kita terlihat berbahaya di dalam kapal ini, tetapi jika kau berada di luar sana justru jauh lebih berbahaya lagi!"
Demikianlah akhirnya lelaki itu dapat menenangkan dirinya. Sementara sang kapten dapat mengendalikan kapal lagi melawan arus ombak yang sudah menjadi pekerjaannya sehari-hari. Kapal itupun kemudian selamat.
Kapal adalah iman seorang muslim. Dalam hidup ini mungkin kita sering terombang-ambing oleh badai musibah dan ombak ujian.
Ketahuilah meski kondisi kita terlihat berbahaya, selama kita masih berada di dalam kapal keimanan kepada Allah maka kita akan baik-baik saja.
Akan jauh lebih berbahaya apabila kita sudah tidak percaya lagi dan yakin bahwa Allah Maha Penolong lagi Maha Penyayang kepada setiap hamba-Nya.
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
"Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
(Surat At-Taghabun : 11)
No comments