PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

Haruskah berhutang!

Share:


"Hidup sederhana dan tidak memaksakan diri lebih baik daripada hidup bergelimang harta namun hati tidak pernah merasa tenang, selalu gundah, risau tatkala malam datang dan hina diwaktu siang."
Itulah pesan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada umatnya.

Dalam sebuah hadits, beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda:

لَا تُخِيفُوا أَنْفُسَكُمْ بَعْدَ أَمْنِهَا قَالُوا : وَمَا ذَاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : الدَّيْنُ

Janganlah membuat takut diri kalian setelah ia merasa aman. Para sahabat bertanya: "Apakah itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Hutang."
 (HR. Ahmad: 16869, ash-Shahihah: 2420)

Seseorang yang beriman pasti akan merasa gundah dan gelisah jika terbelit hutang, karena ia tidak bisa menjamin dirinya akan hidup esok lusa. Maka saat malam datang ketika akan tidur pasti tidak akan tenang dan harinya akan dipenuhi ketakutan. Ketakutan dari apa? Takut tatkala maut menjemput dikala sedang terlelap dalam tidur dan ia masih menanggung hutang.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ
"Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.”
 (HR. Muslim no. 1886)

Padahal orang yang mati syahid memiliki keutamaan yang begitu besar, sehingga semua dosanya akan diampuni tapi tidak dengan hutang.

Hutang harus dilunasi, kemanapun ia lari untuk menghindar, bahkan mati sekalipun tidak akan serta merta menyelesaikan hutang.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ
“Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.”
(HR. Tirmidzi no. 1078)

Hutang tetap hutang dan harus diselesaikan, jika tidak selesai didunia maka akan diselesaikan dinakhirat.


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ
"Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.”
 (HR. Ibnu Majah no. 2414)

Maka dsri itu, sesungguhnya tidak ada kebanggaan bagi seseorang yang hidup mewah dan serba berkelimpahan tetapi semua dalam hutang.
Punya Rumah mewah, mobil sport, motor sport dst, tapi atas nama  kredit. Tiap hari belanja ke mall beli ini dan itu, tinggal gesekkan kartu kredit. Sangat mudah sekali dalam kredit, padahal kredit itu sendiri adalah hutang.

Jangan pernah gadaikam diri kita pada sesuatu yang menakutkan. Selama masih dapat hidup tanpa berhutang, yukk coba kita lakukan. Meskipun hidup sederhana dan apadanya.





No comments

Featured Post

🌿 RAHASIA KEBAHAGIAAN 🌾

(Wasiat Syekh Asy Syinqithi Kepada Anaknya) Oleh : Ustadz Fachrudin Nu'man, Lc 🌷 وصية ﺍﻟﺸﻨﻘﻴﻄﻲ لابنه :  🌹Wejangan Syekh Asy Syinqithi ...