Haji Untung memiliki pohon anggur dihalaman rumahnya. Pada hari itu kebenaran anggurnya sudah mulai berbuah. Dan sayapun menyapa beliau, "Pak Haji boleh nggak saya minta anggurnya?"
"Tentu saja boleh mas, silahkan memetik sendiri ya yang mas mau." Dengan senang hati saya pun mulai memetik buah anggur.
Ini kisah pertama saya, adapun kisah kedua terjadi pada hari yang berbeda
Haji Untung sudah hafal benar jam berapa biasanya saya lewat depan rumahnya dan beliau pun telah menyiapkan satu plastik anggur, yang manis yang telah dipilihnya. kemudian beliau yang duluan menyapa saya " Assalamualaikumwrwb, baru pulang mas, tunggu sebentar ya saya ada hadiah spesial buat mas"
"Walaikumsalam.wrwb, Terima kasih pak Haji, saya malah jadi merepotkan". Dan tentu saja saya sangat senang sekali atas tawaran beliau.
Sahabat, dari kisah diatas mana yang kira-kira lebih enak "minta atau ditawarkan?" Sudah pasti kita akan memilih ditawari. Sudah pasti anggur yang dikasih benar-benar ranum dan pastinya manis karena empunya memetiknya langsung. Beda dengan saya tatkala minta sudah pasti saya asal memetik karena saya bukan ahli dalam buah dan rasanya pun ada yang manis atau pun sepet.
Kisah diatas dapat pula mewakili kehidupan kita, saat kita menginginkan pertolongan Allah, mengharapkan rizki Allah, meminta kebahagian kepada Allah pasti lebih enak disaat Allah menawarkan kepada kita? Lah terus bagaimana caranya?
Pertama. Sholat diawal waktu. Karena adzan merupakan tawaran dari Allah untuk memperoleh kebahagian. Tatkala muadzin menyeru "Hayya alal falah", jika kita mampu merenungkan dan menelaahnya pada seruan tersebut merupakan suatu tawaran yang sangat menguntungkan bagi manusia.
Kedua, pada malam hari dimana banyak orang yang tertidur pulas. Namun Allah menunggu datang hamba-hambanya yang melaksanakan sholat tahajud.
Yukk kita sambut tawaran yang Allah berikan, Jangan sampai kita menolak tawaran dari Allah.
Yukk kita sambut tawaran yang Allah berikan, Jangan sampai kita menolak tawaran dari Allah.
No comments