Mati adalah suatu kepastian yang datang menghampiri kita. Tanpa harus mengucapkan salam, tanpa harus menunggu tua, tanpa harus menunggu sakit. Bisa jadi hari ini merupakan hari terakhir bagi kita, kematian bisa datang kapan saja, dimana saja dan pada siapa saja yang dikehendakinya. Namun bagi kita yang berakal dan berpikir sangat memahami akan memerlukan banyak amalan sebagai bekal di alam akhirat untuk menapaki surga.
Namun terkadang kita terlalu menganggap sepele apa yang dinamakan neraka, kita mengira mampu menahan perih dan sakitnya siksa-Nya, sampai kita menyepelekan perbuatan tercela yang jelas dan telah diharamkan-Nya; nge-RIBA-nget. Padahal siapa kita?
Allah Ta’ala berfirman tentang manusia yang akan ditunjukkan amalan-amalan semasa hidupnya, “Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.” (QS. Al-Insyiqaaq: 7-9)
⠀
“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang pula kekuasaanku daripadaku.” (QS. Al-Haqqoh: 25-29)
⠀
“Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: “Celakalah aku.” (QS. Al-Insyiqaaq: 10)
Semua kembali pada diri masing-masing, karena apa yang telah dan akan diperbuat di dunia ini, akan diminta pertanggungan jawab!!!
Saat ini memang kita berada di dunia namun keberadaan kita hanya sementara, tapi yang sementara ini akan menentukan bagaimana yang selamanya nanti.
No comments