“... segala di dunia ini hanya pinjaman... "
Jadi nya mengapa jiwa harus terlalu kecewa bahkan tersedu-sedu menangis di saat hal yang dipinjamkan di ambil kembali olehNYA
Adakah alasannya terlalu menyayangi atau terlalu berharga pada diri?
Tengok lah tatkala raga yang gagah perkasa telah menjadi Mayit., tidak ada lagi yang berharga.
Setelah mayit dimasukkan kedalam liang lahat maka mereka akan menginjak-injak dirimu dan keluarga pun akan meninggalkanmu.
Tiada satupun keluarga, sanak family yang menemani walaupun hanya semalam.
Lantas apakah engkau masih berbangga diri?
Apabila Tuhan lebih mencintai bahkan sangat mencintai hal yang di pinjamkanNya, maka hal itu mengajarkan hati kita supaya kita melepaskan dengan ridha setiap apa yang paling berharga untuk DIA ...”
Semua merupakan mutlak milikNya.
Tatkala dipercaya untuk dipinjamkan, seyogyanya engkau hargai dengan sebaik-baiknya dan manfaatkan sesuai dengan kepantasannya.
Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.(QS. Ali Imron [3] : 109).
Tatkala diambil kembali oleh sang Pencipta, maka:
- Tetap ikhlas apapun yang telah terjadi
- Lepaskan dengan hti terbuka dan ridha lah
- Tidak perlu berputus asa apalagi mengeluh
- Tetap introspeksi diri
- bersandar hanya kepada Allah.
No comments