Lihatlah orang sakit, perhatikan yg tertimpa bencana, lihat org terpenjara, kan kau dapati, pada dirimu ternyata menyimpan segudang nikmat...
Nikmat itu yang penting bukan apa yang kita miliki, tapi apa yang kita rasakan dan syukuri...
Dua orang mendapatkan keuntungan yang sama; Bisa jadi yang satu merasa untung tiada kira, yang satu merasa kurang dan merana... Ini soal bagaimana mensyukuri...
Dalam bahasa Arab antara nikmat نعمة dan niqmah نقمة yang berarti azab sangat tipis bedanya. Nikmat yang sama dapat jadi berkah, dapat jadi azab..
Nikmat menjadi barokah, ketika kita gunakan pada apa yang Allah cintai dan ridhai, tapa jadi sumber azab, kalau digunakan di jalan kemaksiatan..
Bahkan dalam kekurangan, keterbatasan, keterhalangan, keterdesakan boleh jadi tersimpan nikmat.
Betapa banyak kekurangan kita menyebabkan berkurangnya potensi keburukan yang akan kita dapatkan apabila diberi kelebihan....
Betapa banyak keterhalangan kita, menghalangi kita untuk melakukan perbuatan nista dan tercela dibanding bila segalanya terbuka...
Betapa banyak keterdesakan kita, mendesak kita untuk kuat berikhtiar dan kian pasrah, dibanding apabila segalanya serba lapang kita rasakan..
Betapa banyak keterpurukan kita, membuat kita terpuruk dan tersungkur di hadapan kebesaran Allah, memohon ampun dan pertolongannya....
Belajarlah mensyukuri hal-hal yang dianggap sepele; Udara segar, tidur nyenyak, pedasnya sambel :) anak-anak sehat, keluarga rukun, Masyarakat tentram dll
Yang mudah mensyukuri hal-hal kecil, tentu akan lebih bersyukur pada kenikmatan yang lebih besar.
"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Qs. An Nahl: 18]
No comments