PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

Muhasabah diri

Share:

ADA YANG MELOMPATI PAGAR, ADA PULA YANG MEMINDAHKAN PAGAR



Saya pernah melihat video seekor rusa yang tubuhnya terjebak di sela-sela pagar. Kemudian seorang petugas membantu membebaskannya. Mungkin saudara pernah menyaksikan langsung kejadian seperti itu di kebun binatang atau di penangkaran rusa.


Rusa-rusa tersebut tergiur dengan rumput yang ada di luar, sehingga mereka berusaha menerobos pagar. Aneh, karena mereka sudah dijamin mendapat makanan di dalam, mengapa masih tergoda dengan apa yang ada di luar. Akibatnya justru mencelakakan diri sendiri.


Sama anehnya dengan manusia yang sudah dijamin rezekinya yang halal, namun mereka masih tergiur dengan yang haram. Sehingga mereka berani menerobos pagar yang mencelakakan diri sendiri.


Padahal pagar-pagar di dalam penangkaran dibuat untuk keselamatan rusa juga. Apabila tiada pagar, pastilah hewan-hewan itu melarikan diri ke alam liar yang penuh dengan predator mengancam nyawa mereka. Namun para rusa kerap tidak mengerti manfaat pagar.


Manusia juga begitu, kapan mau sadar bahwa pagar-pagar syariat ditentukan oleh Allah untuk kebahagiaan hidup kita. Bayangkan sebuah kehidupan tanpa pagar sama sekali, tanpa peraturan, niscaya kita tak akan bisa hidup dengan tenang.


Namun senakal-nakalnya rusa, paling besar yang bisa ia lakukan adalah melompati pagar untuk kabur. Sedangkan manusia, bisa jadi lebih culas dari itu. Karena manusia dengan beraninya memindahkan pagar pembatas sampai ke area luar.


Contohnya saat kita tak bisa mengerjakan shalat di awal waktu, kita berdalih pada diri sendiri, "Tak apalah yang penting saya masih shalat. Bukankah yang berdosa besar itu yang meninggalkan shalat." Tanpa sadar sebenarnya kita sedang menggeser pagar itu sedikit demi sedikit.


Contoh lain saat kita tak bisa meluangkan waktu untuk membaca Al-Quran setiap hari, alasan pun kembali dibuat-buat, "Saya butuh suasana tenang. Kalau pikiran sedang tidak _mood_ seperti ini, bukanlah waktu yang tepat untuk membaca Al-Quran." Inipun secara diam-diam sebuah upaya menggeser pagar tersebut.


Masih banyak lagi kejadian sehari-hari yang menunjukkan bahwa kita sudah berusaha memindahkan pagar itu. Sehingga kita merasa tenang-tenang saja karena merasa masih di dalam, padahal sesungguhnya kita sudah di luar area. Ini yang lebih berbahaya.


Mari kita kembalikan lagi pagar tersebut di jalurnya. Caranya, jangan memaklumi kelalaian yang kita lakukan. Jangan berdalih pada diri sendiri, atau membuat argumen yang membenarkan kesalahan kita. Karena segala sesuatu sudah ditentukan batas-batas pagarnya.


✏️ _Sahabatmu, Arafat._


No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...