PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

JANGAN BUANG WAKTUMU UNTUK MENGELUH

Share:


Pada sebuah desa hidup seorang cendekiawan, di mana setiap hari cendekiawan tersebut menerima keluhan yang diucapkan oleh banyak warga desa. Hal itu terus berulang-ulang hingga membuat cendekiawan melakukan sebuah tindakan.


Ia mulai mengumpulkan semua orang desa dan menceritakan sebuah lelucon. Semua orang seketika tertawa dengan lelucon yang dibawakan cendekiawan tersebut. Hari kedua cendekiawan kembali mengumpulkan orang-orandesa kembali.


Cendekiawan tersebut masih menceritakan lelucon yang sama dengan hasil akhir para penduduk desa menjadi tertawa terpingkal-pingkal. Hari ketika cendekiawan kembali menceritakan lelucon yang sama. Namun respons yang diberikan oleh penduduk desa sedikit berbeda dari dua hari sebelumnya.


Salah satu penduduk desa mulai bertanya kenapa cendekiawan membacakan cerita lelucon yang sama. Mereka merasa bosan dengan lelucon yang itu itu lagi.


Cendekiawan pun menjawab dengan sedikit kalimat “Jika pada lelucon yang sama kalian bisa bosan dan tak bisa tertawa kembali, kenapa dengan masalah yang sama tetap saja bisa membuat kalian menangis,”


Artinya penduduk desa tersebut terlalu memikirkan satu masalah dalam hidupnya tanpa mencari jalan keluar. Yang mereka hanyalah mengeluh, mengeluh dan mengeluh tanpa ada tindakan.


Tanpa sadar kita juga sering seperti para penduduk desa yang suka mengeluh terhadap masalah yang sedang di hadapi. Bahkan kita kerap berfokus terhadap masalah bukan bagaimana cara untuk menyelesaikannya.


Hal inilah yang membuat kita tetap berada diposisi yang sama. Kalau saja kita berani mencoba untuk menyelesaikan masalah. Maka kebiasaan mengeluh tidak akan ada dalam diri kita.


Mulai sekarang cobalah untuk lebih banyak mencari jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi daripada mengeluhkan masalah tersebut tanpa memikirkan bagaimana cara menyelesaikannya.


Semoga Allah mudahkan segala urusan kita.

Aamiin..


Dr channel motifasidaninspirasi

No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...