REZEKI

Andaikata manusia hanya diberi Rizki sebatas gajinya, niscaya dia akan mati dan tidak bisa hidup di dunia ini. 

Terkadang manusia merasa seolah rezekinya hanya sebatas gaji. Terlalu matematis. Sehingga sering terjadi baru masuk tanggal gajian hitungan budgeting sudah habis. Padahal gaji belum ditransfer.

Perencanaan keuangan hanya akan membuat manusia menjadi Bakhil, pelit dan pedit

Perencanaan keuangan dalam Islam adalah membelanjakan yang wajib, berbuat Ihsan, serta menghindarkan diri dari perbuatan Tabdzir dan Ishrof..

Bukan bersikap saklek kepada pos pos keuangan. 

Akibatnya sering menahan harta karena merasa sudah ada posnya sehingga tidak bisa membantu saudara atau teman yg kesusahan. Bahkan ada yang untuk jajan anaknya saja pelit. Karena alasan "budgeting". 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan..(Al A'raf :31)

Belanjakanlah harta apa yang wajib dibelanjakan. Bersedekahlah. Terutama kepada kerabat dan teman dekat. Jangan takut miskin.

Kita hidup dari Rezeki yang Allah berikan. Dan bukan dari gaji perusahaan.

✍️

Al-israf: menggunakan harta untuk sesuatu yang benar, namun melebihi batas yang dibenarkan. 

Tabdzir: menggunakan harta untuk sesuatu yang tidak benar.

(Hasyiyah Ibnu Abidin, 6/759).

Sebagai contoh: makan berlebihan, itulah israf. Sementara jika kita menggunakan harta untuk maksiat, itu tabdzir

Wallahu alam bishawab