PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

MEMAHAMI MENGENAI MENSTRUASI

Share:

Menambah Perhatian Untuk Anak Perempuan di Saat Datang Bulan


Haid, atau menstruasi, atau datang bulan, atau pilihan istilah lainnya, adalah pembicaraan yang sangat urgen. Islam sebagai agama yang rahmatan lil 'aalamiin pun membahasnya secara detail dan rinci.


Imam Ahmad bin Hanbal ( Thabaqat Al Hanabilah 1/268 ) bertutur, " Perlu 9 tahun saya mempelajari pembahasan haid, sampai benar-benar paham ".


Subhanallah! 


Sebab, hukum-hukum seputar haid tidak hanya harus dipelajari oleh seorang perempuan. Hal ini pun mesti dimengerti oleh seorang ayah, seorang ibu, seorang guru, seorang kakak atau adik, dan oleh siapa saja yang bertalian dengan perempuan.


Artikel kali ini, sebenarnya terkait kaum perempuan secara umum. Hanya saja, saya lebih menekankan pada orang tua, terutama ayah, terhadap anak gadisnya.


Saya akan menggunakan diksi ; gadis, untuk mewakili frasa ; anak perempuan yang telah baligh dan belum menikah.


Seorang gadis, apalagi pada haid pertama nya, tentu mengalami berbagai macam perubahan. Hal itu ada pada perubahan fisik, perubahan getar suara, perubahan sifat, perubahan cara berpikir, dan lain-lain.


Kebiasaan baru pun dialami seorang gadis. Mulai dari sering memperhatikan bentuk tubuhnya, wajahnya, pakaiannya, dan pertanyaan, " Apakah saya cantik? ".


Kebiasaan berdandan atau berhias juga terlihat jelas. Muncul juga ketertarikan pada lawan jenis. Mudah terbawa perasaan, gampang tersinggung, dan menutup-nutupinya, seolah menjadi ciri khas seorang gadis.


Ah, bicara tentang anak gadis, seakan tidak bertepian. 


Namun, dari sekian langkah yang harus diketahui orang tua adalah perhatian dan kasih sayang kepada anak gadis harus ditambah di saat haidnya.


Berikut beberapa hadis dari Ibunda Aisyah, istri Rasulullah ﷺ, yang berusia masih muda saat berumahtangga.


Beliau bercerita:


كانَ يَتَّكِئُ في حَجْرِي وأَنَا حَائِضٌ، ثُمَّ يَقْرَأُ القُرْآنَ


" Dahulu, Nabi Muhammad ﷺ bersandar di pangkuanku lalu membaca Al Qur'an. Padahal aku sedang haid " Sahih Bukhari no.297


كُنْتُ أشْرَبُ وأَنَا حَائِضٌ، ثُمَّ أُنَاوِلُهُ النبيَّ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ فَيَضَعُ فَاهُ علَى مَوْضِعِ فِيَّ، فَيَشْرَبُ، وأَتَعَرَّقُ العَرْقَ وأَنَا حَائِضٌ، ثُمَّ أُنَاوِلُهُ النبيَّ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ فَيَضَعُ فَاهُ علَى مَوْضِعِ فِيَّ


" Aku minum, saat sedang haid, kemudian aku serahkan gelas kepada Nabi Muhammad ﷺ. Beliau lalu sengaja meletakkan bibir di bagian gelas aku minum, lalu beliau minum.


Aku membersihkan sisa-sisa daging pada tulang, saat sedang haid, lalu aku serahkan tulang itu kepada Nabi Muhammad ﷺ. Beliau sengaja meletakkan bibir di bagian tulang yang aku makan" HR Muslim no.300


كنتُ أُرجِّلُ رأسَ رسولِ اللهِ وأنا حائضٌ


" Aku biasa menyisiri rambut Rasulullah ﷺ, sementara aku sedang haid " HR Bukhari no.295 dan Muslim no.297


Nah, Ayah, dari beberapa hadis di atas, Ibunda Aisyah hendak menerangkan banyak hal untuk kita. Antara lain; besarnya perhatian dan kasih sayang Rasulullah ﷺ kepada beliau yang sedang haid.


Konteks hadis di atas memang terkait suami dan istri, namun jangan lupa bahwa Ibunda Aisyah tidak hanya bercerita tentang interaksi suami dan istri. Ibunda Aisyah menekankan kondisi beliau yang sedang haid.


Dengan demikian, seorang gadis yang sedang datang bulan, mesti lebih diperhatikan dibanding hari-hari yang lain. Harus lebih disayang dan dilembuti dari hari-hari biasa. Dan usahakan untuk lebih mengerti perubahan-perubahannya.


Otomatis, orang tua termasuk ayah, harus memantau fase dan siklus haid anak gadisnya. Normal ataukah tidak? Lancar ataukah tidak?


Sebagai contoh, ketika anak gadis wajahnya kecut, senyumnya hilang, nampak kurang semangat, terlihat lemas, bicaranya sepenggal-sepenggal, atau kurang mood belajar, seorang ayah harus hadir untuk menghibur dan membuatnya bergembira.


Dengan demikian, akan terjalinlah ikatan batin yang kuat antara seorang ayah dengan anak perempuannya.


Semoga anak-anak perempuan kita menjadi wanita-wanita salehah dan mulia, dan menjadi ibu yang baik untuk cucu-cucu kita ke depannya.


28 Jumadal Akhir 1444 H



No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...