Nabi kekasihmu -shallallahu ‘alaihi wa sallam-
pernah bersabda:
ثنتان لا يردُّ فيهما الدُّعاء:
عند النِّداء، وعند نزول المطر
“Ada 2 waktu dimana doa takkan ditolak saat itu:
saat adzan dan ketika hujan turun.”
(Shahih al-Jami’, no. 3078)
***
Hari-hari ini adalah hari-hari hujan.
Saat subuh masih temaram.
Saat pagi hendak menyingsing.
Saat siang dengan terik menjelang.
Hingga sore mulai bergelanggang.
Sampai saat malam hadir melenggang.
Hujan penuh rintik turun tak terkira.
Jadi,
Jangan biarkan hujan itu turun,
tanpa sebaris doa dari jiwamu.
Jangan biarkan hujan itu usai,
tanpa segunung doa dari lisanmu.
Karena mungkin ini hujan terakhirmu.
Esok tiada lagi hujan.
Esok tiada lagi rinainya.
Esok tiada lagi rintik merdunya.
Bukan sebab hujan itu tlah tiada.
Tapi sebab engkau yang tlah pergi,
saat hujan turun berderai kembali
menyergahi keping-keping bumi.
***
Sekurang-kurangnya,
lafalkanlah dengan lisan hambamu
doa kenabian ini:
اللَّهُمَّ صيِّبًا نافعًا
“Allahumma shayyiban naafi’an...”
“Duhai Allah, (karuniakanlah) hujan sepenuh manfaat...”
(HR. al-Bukhari)
Maka, marilah nikmati hujan ini
dalam kehangatan doa yang membumbung tinggi.
Bukan ke negeri para peri.
Tapi ke haribaanNya, Allah, Sang Maha Tinggi.
(Ustadz Muhammad Ihsan Zainuddin)
Silakan share
No comments