PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

Jauh Mengayuh

Share:


Sa'ad bin Abi Waqqash adalah type pemuda luar biasa. Di usia 17 tahun, beliau sudah menyatakan Islam dengan yakin tanpa ragu.


Usia semuda itu tak mudah, karena Islam masih asing dan baru mula-mula. Tekanan sangat berat, intimidasi tak henti. Masih bisa dihitung dengan jari, para penganut Islam.


Ibnu Katsir dalam Tafsir (11/54) menyebutkan riwayat tentang teguh pendirian Sa'ad.


Ibunya mengancam, " Kalau kamu tidak meninggalkan keyakinanmu itu, aku tidak akan makan minum sampai mati. Supaya kamu dikenang buruk dengan disebut sebagai pembunuh ibunya sendiri"


Sa'ad tetap berkukuh. Tak terpengaruh. Selama 2 hari 2 malam, ibunya mogok makan minum. Sampai benar-benar payah.


Sa'ad berkata, " Ibunda, demi Allah, Ibunda mengerti bahwa andaikan Ibunda memiliki 100 nyawa lalu satu persatu keluar, aku tidak akan meninggalkan keyakinanku ini "


Sa'ad adalah orang Islam pertama yang melepaskan anak panah di medan juang. Pertempuran penting beliau ikuti, seperti Badar, Uhud, Khandaq, Hudaibiyah, Khaibar, Fathu Makkah, dan perang lainnya.


Sa'ad sudah dipastikan masuk surga oleh Rasulullah ﷺ.


Sa'ad dipercaya oleh khalifah Abu Bakar dan khalifah Umar bin Khattab.


Sebelum wafat, khalifah Umar menunjuk Sa'ad sebagai salah satu anggota dewan 6 yang berhak dipilih menjadi khalifah selanjutnya.


Begitu banyak keutamaan Sa'ad bin Abi Waqqash!


Namun, yang terasa menghujam di hati adalah sikap beliau yang menghindari hingar bingar kedudukan.


Hari itu, Sa'ad sedang berada di area peternakannya. Di sebuah desa kecil sekitar 20 km dari kota Madinah. Sa'ad memilih untuk menjauh dari keramaian. Usia Sa'ad sudah tua. 60 tahun lebih.


Sa'ad melihat seorang penunggang kuda datang. Beliau berkata, " Ya Allah, aku mohon perlindungan kepada- Mu dari kejahatan si penunggang kuda ini ".


Ternyata, yang datang adalah salah satu anak laki-lakinya bernama Umar.


" Ayah, apakah Ayah lebih memilih mengurusi unta dan kambing? Sementara, orang-orang sedang meributkan kekuasaan! ", kata anaknya.


Sa'ad lalu memukul dada anaknya sambil menegur, " Diam kamu! " Sungguh, aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda (HR Muslim no.2965) :


إنَّ اللَّهَ يُحِبُّ العَبْدَ التَّقِيَّ، الغَنِيَّ، الخَفِيَّ


" Sungguh! Allah mencintai seorang hamba yang bertakwa, merasa cukup dengan apa yang ada, dan menyembunyikan dirinya "


Iya! Sa'ad bin Abi Waqqash sangat layak dan memiliki kriteria lengkap untuk menjadi penguasa. Namun, beliau menghindarinya.


Hasyim bin Utbah, keponakan Sa'ad, mencoba merayu, " Ada 100 ribu pedang yang siap berjuang. Mereka yakin Anda berhak untuk menjadi khalifah ". (Al Ishabah, 2/31)


Sa'ad menolak! Allahu Akbar!


Duhai kiranya mereka meneladani Sa'ad bin Abi Waqqash. Tidak gila kekuasaan, tidak ambisius terhadap kedudukan, dan tidak mati-matian meraih posisi.


Namun, gila hormat terhadap dunia, masih lebih ringan dibanding gila hormat dalam beragama!


Sufyan Ats Tsauri berkata, " Saya tidak mengetahui bentuk zuhud yang lebih sulit dibandingkan ambisi kedudukan. Engkau bisa saja mendapati seseorang zuhud dalam hal makanan, minuman, harta, dan pakaian. Namun, saat kedudukannya disentuh, ia mempertahankan mati-matian dan berbuat melampaui batas"


He, Diri! Sudah jauh engkau mengayuh. Telah penuh berpeluh. Perjuanganmu sangat panjang. Hanya tersisa beberapa saat lagi sebelum ajal datang.


Tak bisakah engkau bersabar? Tak sayang kah jika setelah jauh mengayuh, akhirnya jatuh sebelum husnul khatimah direngkuh?



إنَّ اللَّهَ يُحِبُّ العَبْدَ التَّقِيَّ، الغَنِيَّ، الخَفِيَّ


" Sungguh! Allah mencintai seorang hamba yang bertakwa, merasa cukup dengan apa yang ada, dan menyembunyikan dirinya "


10 A, 01 September 2023


t.me/anakmudadansalaf

No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...