Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bergelar nabiyurrahmah, nabi yang welas asih terhadap seluruh umatnya. Diantara bentuk kasih sayang beliau kepada umatnya, beliau ajarkan mereka berbagai adab, yang menjadi sebab seseorang akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.
Diantaranya,
Pertama, berdoa ketika keluar rumah
Ada doa yang ringan dan mudah dihafal, meskipun sering kelupaan sehingga tidak diamalkan. Doa itu adalah
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
BISMILLAHI, TAWAKKALTU ’ALA ALLAH, LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.
Keutamaan:
Dalam hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan keutamaan doa ini,
إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، قَالَ: يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ، وَكُفِيتَ، وَوُقِيتَ، فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِيَ؟
”Apabila seseorang keluar dari rumahnya kemduian dia membaca doa di atas, maka disampaikan kepadanya: ‘Kamu diberi petunjuk, kamu dicukupi kebutuhannya, dan kamu dilindungi.’
Seketika itu setan-setanpun menjauh darinya. Lalu salah satu setan berkata kepada temannya,
’Bagaimana mungkin kalian bisa mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.’ (HR. Abu Daud 5095, Turmudzi 3426, dan dishahihkan al-Albani)
Keterangan:
Makna: ”disampaikan kepadanya”, yang menyampaikan adalah Malaikat. Malaikat itu mengatakan kepada orang yang membaca doa ini ketika keluar rumah, ’Wahai hamba Allah, kamu telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.’ (Tuhfatul Ahwadzi, Syarh Sunan Turmudzi, 9/271).
Doa kedua yang dianjurkan untuk dibaca ketika keluar rumah, untuk menghindari kezaliman adalah:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ
ALLAHUMMA INNI A-’UDZU BIKA AN ADHILLA AW UDHALLA AW AZILLA AW UZALLA AW AZLIMA AW UZLAMA AW AJHALA AW YUJHALA ‘ALAYYA.
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari: aku tersesat, atau aku menyesatkan, atau aku tergelincir, atau aku digelincirkan, atau aku mendhalimi, atau aku didhalimi, atau kebodohanku atau dibodohi.”
Sumber doa:
Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, beliau menceritakan,
مَا خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ بَيْتِي قَطُّ إِلَّا رَفَعَ طَرْفَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ: «اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ…
“Setiap kali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumahku, beliau mengarahkan pandangannya ke langit, kemudian berdoa: Allahumma a-‘udzu bika an adhilla… (HR. Abu Dawud 5094, Nasai 5486, Ibnu Majah 3884, dan dishahihkan al-Albani).
Keterangan:
1. Doa ini menunjukkan bagaimana ketergantungan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Allah. Sekalipun beliau seorang nabi, beliau tetap memohon perlindungan kepada Allah.
2. Doa ini dibaca persis ketika di luar rumah, sambil menengadahkan pandangan ke langit. Sebagaimana yang dituturkan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha.
Kedua, berdoa ketika menaiki kendaraan
Agar kita juga mendapat jaminan keselamatan di kendaraan, jangan lupa berdoa ketika naik kendaraan. Doanya sangat mudah,
Persis ketika kaki naik kendaraan, baca: Bismillah.
Setelah berada di atas kendaraan, baca: “Alhamdulillah”.
Lalu membaca,
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْ
قَلِبُونَ
SUBHANALLADZI SAKH-KHORO LANAA HADZA WA MAA KUNNA LAHU MUQRINIIN. WA INNA ILAA ROBBINA LAMUN-QOLIBUUN
Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.
(HR. Turmudzi 3446, dari ‘Ali bin Abi Thalib. Syaikh Al Alba
ni mengatakan bahwa hadits ini shahih.)
Ketiga, memasuki tempat tertentu
Ketika anda mendatangi tempat yang baru, yang asing bagi anda, jangan lupa membaca
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A-’UDZU BI KALIMAATILLAH TAAMMATI MIN SYARRI MAA KHALAQ
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang Dia ciptakan.”
Keutamaan:
Dari Khoulah bintu Hakim radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ، حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ
”Siapa yang memasuki suatu tempat, kemudian dia membaca doa di atas, maka tidak ada satupun makhluk yang membahayakannya, hingga dia pergi dari tempat itu. (HR. Muslim 2708).
Keempat, berpakaian menutup aurat
Serigala hanya akan menyerang jika ada peluang. Ketika seorang penggembala bisa menjaga dengan baik kambingnya, niscaya tidak ada serigala yang berani menyerangnya.
Seperti itu pula syahwat manusia. Lelaki serigala bisa semakin ganas, ketika ada sasaran empuk.
Banyak kasus pemerkosaan di berbagai daerah, penyebabnya karena sang wanita kurang menjaga kehormatan dan auratnya.
Sang Pencipta kita, Allah ta’ala, Maha Tahu apa yang terbaik bagi manusia. Salah satunya, Dia mensyariatkan agar para hamba-Nya yang wanita, menjaga auratnya secara maksimal. Karena Allah tahu, itu yang terbaik baginya. Allah sangat sayang kepada para hamba-Nya, dan Allah memberi tahu cara terbaik untuk mengamankan diri dari mara bahaya.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab: 59).
Lebih dari itu, ketika anda para wanita keluar rumah dengan menjajakan aurat, sejatinya anda menebarkan dosa ke seluruh lelaki yang menikmati aurat anda. Di saat itulah, wanita ini menjadi sumber dosa bagi yang lainnya.
Dia menanggung dosa membuka auratnya, ditambah dosa dari semua lelaki yang memandangnya. Sungguh, dosa di atas dosa.
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan pembina Konsultasisyariah.com)
No comments