Jika amal kita tidak banyak, jika persiapan bekal untuk bertemu Allah Sang Kekasih masih terasa sedikit, janganlah kita perbanyak dosa, janganlah salah dalam menempatkan rasa cinta.
Ketika semua orang menjauh dari kita, sampai orang terdekatpun tidak mau mendekat, khawatir akan pertanggung jawaban yang berat, disaat seperti inilah akan terasa penyesalan yang luar biasa, tapi sudah terlambat dan adanyapun tidak bermanfaat, disaat itulah satu-satunya harapan adalah syafaat, dan syafaat itu hanya berasal dari orang-orang yang kita cintai secara benar menurut syariat.
Dari Anas bin Malik, Bahwa seorang Arab badui bertanya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم :
Kapankah kiamat itu tiba?
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya?
Lelaki itu menjawab: Cinta Allah dan Rasul-Nya.
Rasulullah bersabda:
Kamu akan bersama orang yang kamu cintai
(HR. Muslim/1519)
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ.ألأبقرة:١٦٥
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)
( Q.S Al-Baqoroh:165)
Dari Abdullah bin Masud,berkata: "Seorang sahabat datang kepada Rasulullah dan berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang mencintai suatu kaum namun dia belum dapat bertemu dengan mereka? Rasulullah صلى الله عليه وسلم
menjawab: Seseorang akan bersama orang yang dicintainya (HR. Muslim/1520)
Sudahkah kita berfikir bahwa kecintaan yang kita rajut didunia akan berlanjut sampai akhirat. Betapa Kita telah melihat betapa banyak manusia yang terlalaikan dan tergadaikan cintanya kepada pelaku maksiat atau pengingkar ajaran Islam yang benar, Mereka melabuhkan cintanya pada para penyanyi, para pemusik yang terlaknat, para artis yang mengumbar aurat, maupun para pemain permainan yang membuat lalai diri mereka dari kewajiban menjalankan syariat.
Mereka jadikan itu semua sebagai teladan yang mereka anut, kebiasaan mereka, tingkah laku mereka, dan sifat-sifat mereka, dijadikan panutan yang diturut, sampai suatu ketika Al-Maut datang untuk menjemput, mereka ingin menolak beratnya sakaratul maut yang pasti datang untuk memisahkannya dengan dunia yang mereka telah larut, tapi ketentuan Allah yang pasti tidak dapat diundur walaupun sesaat.
Betapa mengerikan apa yang terjadi, kemudian mereka di kumpulkan pada hari dimana seluruh manusia tertunduk dalam penyesalan. Ia kemudian digiring menuju api yang menyala-nyala, bersama kekasih tempat para cinta mereka mangaduh dan menggigit jarinya. Tempat para cinta mereka dibelenggu dalam kepungan api jahanam, akibat perbuatan fasad yang mereka lakukan di atas bumi.
Adapun orang beriman, mereka berusaha meniti jalan orang-orang yang mereka cinta dalam menumpahkan segala kerinduan kepada Rabb Yang Mereka Cintai. Hati mereka terjaga dari hal-hal remeh yang berkaitan dengan sampah dunia. Hati mereka telah dipenuhi kerinduan akan surga yang telah dijadikan sebagai tempat tinggal para manusia terbaik yang dicita-citakan setiap hamba.
وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا. النسلء:69
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya"(An-Nisa:69)
Sungguh, di akhirat nanti kita akan dikumpulkan bersama dengan siapa yang kita cintai selama ini.
Wallahu a'lam
Oleh : Ustad Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
No comments