RUN, RUN, RUN!
Gubernur Khalid Az-Zuhli adalah penguasa kaya yang hidup satu zaman dengan Al-Imam Bukhari. Ia terus mencari akal bagaimana caranya agar sang ulama masyhur tersebut bisa mendukung kekuasaannya.
Ia pernah meminta agar Al-Imam Bukhari menjadi guru ngaji pribadi dan keluarganya dengan imbalan sangat besar. Namun tawaran tersebut ditolak.
Lain waktu, ia menjanjikan jabatan tinggi jika sang Imam mau menjadi penasihat khusus di lingkungan kegubernuran. Gayung tak bersambut, sang Imam mengabaikan tawaran ini. Hingga kesabarannya habis, ia akhirnya mengusir pengemban ilmu hadist tersebut dari wilayahnya.
Al-Imam Bukhari tidak keberatan dengan keputusan itu. Baginya, lebih baik lari dari godaan harta dan jabatan, daripada coba-coba mendekatinya.
Jauh sebelum peristiwa ini, adalah seorang Nabi Yusuf yang berusia muda dan gagah, digoda oleh seorang isteri petinggi kerajaan. Menghadapi godaan tersebut, alih-alih mendekat, Nabi Yusuf dengan tegas lari menjauhinya.
وَاسْتَبَقَا الْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيصَهُ مِنْ دُبُرٍ وَأَلْفَيَا سَيِّدَهَا لَدَى الْبَابِ
"Dan Yusuf lari menuju pintu, disusul wanita itu (mengejarnya menuju pintu pula) dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu."
(Surat Yusuf : 24)
Begitulah sikap orang-orang yang berakal, mereka akan lari sejauh-jauhnya ketika godaan datang. Tidak terbetik sedikitpun rasa ingin tahu. Apalagi sifat merasa aman tak akan tergoda, sehingga tak ada masalah jika mereka mendekati godaan tersebut.
Teladan yang tepat sekali bagi kita, karena setiap hari kita juga digempur dengan berbagai godaan. Mengapa kita juga tidak lari saja dari godaan tersebut?
Beberapa orang merasakan sendiri waktu mereka habis sia-sia karena medsos. Kalau begitu solusinya adalah lari saja menjauh. Tak perlu penasaran atau coba-coba sedikit, sekedar ingin tahu update terbaru.
Beberapa yang lain tergoda ajakan kawan-kawan untuk nongkrong menghabiskan waktu tanpa tujuan. Sedangkan sisanya tak tahan kalau melihat diskon besar-besaran padahal barang tersebut tidak dibutuhkan. Lari, lari, dan lari!
Ketahuilah bahwa keberanian seseorang bukan diukur karena ia nekat mendekati godaan, tetapi justru dinilai dari kemampuannya berlari menjauhi godaan yang tidak ada manfaatnya.
By @arafat
Gubernur Khalid Az-Zuhli adalah penguasa kaya yang hidup satu zaman dengan Al-Imam Bukhari. Ia terus mencari akal bagaimana caranya agar sang ulama masyhur tersebut bisa mendukung kekuasaannya.
Ia pernah meminta agar Al-Imam Bukhari menjadi guru ngaji pribadi dan keluarganya dengan imbalan sangat besar. Namun tawaran tersebut ditolak.
Lain waktu, ia menjanjikan jabatan tinggi jika sang Imam mau menjadi penasihat khusus di lingkungan kegubernuran. Gayung tak bersambut, sang Imam mengabaikan tawaran ini. Hingga kesabarannya habis, ia akhirnya mengusir pengemban ilmu hadist tersebut dari wilayahnya.
Al-Imam Bukhari tidak keberatan dengan keputusan itu. Baginya, lebih baik lari dari godaan harta dan jabatan, daripada coba-coba mendekatinya.
Jauh sebelum peristiwa ini, adalah seorang Nabi Yusuf yang berusia muda dan gagah, digoda oleh seorang isteri petinggi kerajaan. Menghadapi godaan tersebut, alih-alih mendekat, Nabi Yusuf dengan tegas lari menjauhinya.
وَاسْتَبَقَا الْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيصَهُ مِنْ دُبُرٍ وَأَلْفَيَا سَيِّدَهَا لَدَى الْبَابِ
"Dan Yusuf lari menuju pintu, disusul wanita itu (mengejarnya menuju pintu pula) dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu."
(Surat Yusuf : 24)
Begitulah sikap orang-orang yang berakal, mereka akan lari sejauh-jauhnya ketika godaan datang. Tidak terbetik sedikitpun rasa ingin tahu. Apalagi sifat merasa aman tak akan tergoda, sehingga tak ada masalah jika mereka mendekati godaan tersebut.
Teladan yang tepat sekali bagi kita, karena setiap hari kita juga digempur dengan berbagai godaan. Mengapa kita juga tidak lari saja dari godaan tersebut?
Beberapa orang merasakan sendiri waktu mereka habis sia-sia karena medsos. Kalau begitu solusinya adalah lari saja menjauh. Tak perlu penasaran atau coba-coba sedikit, sekedar ingin tahu update terbaru.
Beberapa yang lain tergoda ajakan kawan-kawan untuk nongkrong menghabiskan waktu tanpa tujuan. Sedangkan sisanya tak tahan kalau melihat diskon besar-besaran padahal barang tersebut tidak dibutuhkan. Lari, lari, dan lari!
Ketahuilah bahwa keberanian seseorang bukan diukur karena ia nekat mendekati godaan, tetapi justru dinilai dari kemampuannya berlari menjauhi godaan yang tidak ada manfaatnya.
By @arafat
No comments