Saya membaca tentang kasus 80 juta, dan saya tak hendak mengomentari pelakunya. Saya berdoa semoga ini jadi jalan taubat baginya
Bagi saya, ada yang jauh lebih berbahaya, yakni komentar-komentar tentang kasus itu, ini yang ingin saya bahas pada tulisan ini
Nakal itu ada dua, nakal kelakuan dan nakal pemikiran. Nakal kelakuan itu seperti anak kecil, sebabnya tak paham atau karena memang lalai. Biasanya nakal jenis ini spontanitas, dan polanya tak berulang
Beda dengan nakal pemikiran, ini lebih berbahaya, sebab dia konseptual, bentuknya ide, seperti virus, menjangkiti dan menyebar, menyebabkan pola kemaksiatan, dan tidak hanya nakal sendiri, dia mencari pengikut untuk sama-sama nakal
Nakal kelakuan berakhir dengan penyesalan, tapi nakal pemikiran mencari pembenaran, bahkan mengarang alasan. Nakal pemikiran menyebabkan orang merasa wajar dengan kenakalan itu, sedang nakal kelakuan berakhir dengan tangisan dan pinta maaf
Bayangkan, ternyata di Indonesia, ada wanita yang berkomentar seperti ini: "Saya justru penasaran bagaimana VA membangun value/nilai dirinya, sehingga orang-orang mau membayar tinggi di atas harga pasar reguler. Padahal, seorang istri saja diberi uang bulanan 10 juta sudah merangkap jadi koki, tukang bersih-bersih, babysitter, dll. Lalu, yang sebenarnya murahan itu siapa?", begitu
Atau yang berkomentar begini: "Jgn bully yang ngangkang sekali dapet 80 jeti, elu cuma dapet mukena untuk ngangkang seumur hidup" begitu tulisnya kira-kira
Inilah bentuk nakal pemikiran. Darimana mereka dapat pola pikir semisal ini? Sebab membaca referensi feminisme, yang menghitung bahagia wanita hanya dari materi, hanya dari fisik, dan menihilkan Tuhan dan hari pembalasan
Jangan heran bila mereka semua dari kelompok yang sama, pembela penista agama, pembela kaum Nabi Luth, penentang poligami, ya itu-itu saja
Inilah pentingnya bagi semua Muslimah khususnya orangtua, memahami pentingnya Islam, agar kelak anak-anak kita tidak merendahkan wanita seperti itu
Bayangkan bagaimana sakitnya perasaan orangtua mereka, saat pernikahan diremehkan dan dihinakan begitu rupa, perzinaan dianggap lebih hebat dari pernikahan
Jangan tanya lagi mereka tentang pengorbanan, ketaatan, kemuliaan, kasih sayang dan welas asih, apalagi balasan dari Allah dan hari akhirat, itu tidak ada dalam kamus mereka
Sedang di dalam Islam, kita lihat banyak sekali kisah dalam Al-Qur'an juga Hadits Nabi saw, yang menempatkan profesi ibu itu sebagai kemuliaan tertinggi bagi wanita
Dari sini kita memahami, pemikiran selain Islam itu memang menyusahkan diri sendiri dan orang lain, hanya Islam yang menempatkan wanita mulia dalam fitrah penciptaannya
Ditulis oleh felix siauw
No comments