Antara MASALAH dan SOLUSI, itu dekat-dekat saja.
Dari kisah Nabi Musa, tak banyak yang bertanya mengapa tongkat, bukan bahtera Nabi Nuh yang Allah hadirkan sebagai solusi buntunya jalan bagi Nabi Musa as dan kaumnya ketika dikejar fir'aun hingga ke tepi laut merah? Sebagaimana Allah kirim domba persembahan Habil sebagai solusi pengganti Ismail ketika disembelih oleh Ibrahim as?
Mengapa api yang berubah jadi dingin lalu memberi keselamatan bagi Nabi Ibrahim, bukan air hujan yang mengguyur deras kemudian mematikan api Namrud yang zholim?
Hmmm ...
Nggak ada yang tanya mengapa...?
Sederhana saja, Allah ingin memberitahukan kepada kita semua bahwa, solusi atas semua masalah yang kita hadapi itu sebenarnya dekat-dekat saja dengan kita. Tinggal kita optimalkan ikhtiar, doa kita, dan tingkatkan tawakal kepada Allah SWT.
Sedekat tongkat yang selama ini menemani Nabi Musa kemana saja beliau pergi, atau ... sedekat api dengan Nabi Ibrahim sendiri, yang mulanya hendak membakarnya. Sedekat kemustahilan yang umumnya orang pikirkan.
Ya ... sedekat antara kening dan tempat sujud, kata DR. Aidh Al Qarni, penulis buku Laa Tahzan yang masyhur itu.
Wasta'inu bish shobri was sholah
No comments