"Buat rehat kita dengan sholat ya Bilal...!"
Rehat dan nyaman satu tema. Hati yang di penuhi rasa bahagia.
Bahagia di dalam mentaati Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah adalah istimewa.
Di saat yang mencari bahagia dengan beragam cara.
Itupun bahagia yang belum tentu berpahala. Adakalanya malah menabung dosa.
Mukmin sholih menemukan bahagia dalam mengikuti Rasulullah tercinta. Tak lain itu terjadi, di sebabkan pengagungan terhadap sunnah di atas semua cara hidup manusia.
Masuk kamar mandi kaki kiri dulu dan berdo'a.
Ia merasa bahagia.
Karena sedang meneladani Rasulullah dari hal kecil dan semoga yang lebih besar bisa.
Bisa berwudlu sebelum tidur ia bahagia.
Karena begitulah dahulu Rasulullah mengajarkan cara. Masih mendapatkan ilmunya.
Sekaligus di mampukan mencoba.
Bisa makan dengan jemari ia bahagia. Karena Rasulullah pernah mencontohkan hal itu semua. Berharap kelak ketika bertemu Rasulullah ia bercerita.
Bahwa ia pengagum setia.
Tak hanya cinta yang di lewatkan sholawat di setiap malam saja.
Tapi kerinduan dan kebahagiaan bila bisa melakukan hal yang sama.
Bahkan Rasulullah pernah bersabda. Akan apa yang membuat bahagia. Melebihi yang di rasa manusia.
Saat mentari di ufuk timur bercahaya.
"Aku membaca subhaanallah alhamdulillah Wa Laa ilaaha illallah Allahu Akbar, lebih aku sukai dari pada terbitnya matahari di waktu pagi "
Segera penuhi hati dengan bahagia. Dalam mengikuti sunnah-sunnah yang mulia. Sebelum hati di penuhi bahagia yang selainnya.
Bahagia dalam mengikuti Rasulullah, akan mengekalkan bahagia. Tak hanya seumur dunia.
Tapi hingga kelak di sana.
Semoga kita berkesempatan menyemai bahagia ini dalam setiap hati kita.
By Ustadz Umar Faqihuddin M.M.
No comments