PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

ADA APA DENGAN BULAN RAJAB?

Share:

 



Buletin Teman Surga Edisi #242 (Rajab 1445 / Januari  2024


Selain Ramadhan, Islam sudah menetapkan 3 bulan lain yang dikenal sebagai bulan mulia. Salah satunya bulan Rajab yang tengah kita jalani. Ternyata bulan ketujuh dalam kalender Hijriah ini punya banyak keistimewaan dan lekat dengan sejarah peradaban Islam lho. 


Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. At-Taubah ayat 36, bulan Rajab adalah salah satu bulan haram (untuk berperang). Rasulullah juga pernah bersabda melalui H.R. Bukhari dan Muslim, yang berbunyi: "Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana kondisinya, ketika Allah menciptakan langi dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan, di antaranya empat bulan haram. Tiga bulan berturut-turut Dzulqa'dah, Dzuljijjah, Muharram, dan satu bulan antara Jumadil Akhir dan Sya'ban".


Tak heran saat Rasulullah saw memasuki bulan Rajab, beliau selalu melantunkan doa ini agar diberikan umur yang panjang dan bisa berjumpa kembali dengan bulan suci Ramadhan. 


Dari H.R. Imam Al-Baihaqi dalam kitab Syuab Al-Iman, dari Anas bin Malik, yang mengatakan: "Ketika Nabi Muhammad SAW memasuki bulan Rajab, beliau mengucapkan, Allahumma barik lana fi rajaba wa syabana wa ballighna Ramadana". Artinya: "Ya Allah, berkahilah umur kami di bulan Rajab dan Syaban serta pertemukanlah kami sampai bulan Ramadan". Aamiin...


*# Ada Peristiwa Penting pada Bulan Rajab*


Bulan Rajab kerap menyertai beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam. Atas kehendak Allah SWT, bulan Rajab pun menjadi momen pertemuan pertama kali Nabi Saw. dengan kaum Anshar yang mempunyai kemuliaan. Melalui tangan merekalah Negara Islam pertama tegak di Madinah. Sejak itu seluruh hukum syariah pun bisa diterapkan secara total. Dengan itu kesucian darah, harta dan jiwa pun bisa terjaga (Lihat: Al-Hakim, Al-Mustadrak (IX/497), hadis penuturan Jabir bin Abdullah ra.).


Bulan Rajab juga telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai momen istimewa peralihan kiblat kaum Muslim, dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram (Ibnu Katsir, Al-Bidâyah wa an-Nihâyah, III/252-253).


Pada bulan Rajab pula, yakni pada tahun ke-2 Hijrah, Rasul Saw. mengirimkan detasemen Abdullah bin Jahsy. Pengiriman detasemen ini menjadi pendahuluan atas peristiwa Perang Badar (Ibnu Katsir, Al-Bidâyah wa an-Nihâyah, III/248-249).


Demikian pula Perang Tabuk yang menggetarkan adidaya Romawi. Peristiwa ini terjadi pada bulan Rajab, yakni pada tahun 9 H (Ibnu Hisyam, As–Sîrah an-Nabawiyyah, V/195).

Bulan Rajab juga telah menjadi momen penting bagi perwujudan kemuliaan pada generasi setelahnya. Kota Damaskus (Syam) dibebaskan oleh kaum Muslim di bawah panglima Abu Ubaidah bin al-Jarrah ra dan Khalid bin al-Walid ra pada bulan Rajab tahun 14 H/635 M.


Perang Yarmuk, yang dipimpin oleh Khalid bin al-Walid ra, menghadapi Romawi, juga terjadi pada bulan Rajab, yaitu pada tahun 15 H/636 M (Ibnu Katsir, Al-Bidâyah wa an-Nihâyah, VII/4).


Khalid bin al-Walid ra. membebaskan Hirah, Irak, juga pada bulan Rajab (Ibnu Katsir, Al-Bidâyah wa an-Nihâyah, VI/343).


Baitul Maqdis pun berhasil direbut kembali oleh kaum Muslim pada bulan Rajab, tepatnya pada 28 Rajab 583 H/2 Oktober 1187 M, di bawah kepemimpinan Shalahuddin al-Ayyubi, setelah mereka mengalahkan pasukan Salib dalam Perang Hittin. Saat itu pun azan kembali dikumandangkan dan shalat Jumat kembali dilaksanakan di Masjid al-Aqsha setelah 88 tahun diduduki tentara Salib.


Selain itu pada tanggal 28 Rajab 1342 H atau 3 Maret 1942 M peristiwa penting yang tak boleh di lupakan oleh umat Islam yaitu hilangnya kemuliaan umat yakni runtuhnya kepemimpinan Islam global di Istanbul Turki, yang selama 14 abad menaungi kehidupan umat Islam di seluruh dunia.


*# Ada Kesatuan Umat yang Dirindukan*


Bulan Rajab momen yang pas untuk kita meraih kembali kemuliaan sebagai umat terbaik. “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…” (QS Ali Imran: 110).


Ciri umat terbaik itu konsisten terhadap dua hal. Konsisten dalam dakwah mengajak pada kebaikan dan mencegah kemaksiatan serta taat pada syariah. Bulan ini kita diajak untuk lebih banyak menunaikan amalan-amalan sunnah demi mendekatkan diri pada Allah swt membangun pondasi kebiasaan baik sebelum memasuki bulan Ramadhan. 


Sebagaimana Imam Abu Bakar al-Warraq al-Balkhi (rh), paman Imam Tirmidzi (rh), berkata, "Bulan Rajab adalah bulan menanam (benihmu), Sya'ban adalah bulan mengairi/ menyiram (mereka), dan Ramadhan adalah bulan memanen hasilnya".


Tak lupa, di bulan Rajab pula kita diingatkan tentang karakter umat terbaik yang saling melindungi dan menjaga kemuliaan saudaranya sesama muslim. Kondisi ini terjadi ketika umat Islam di seluruh dunia hidup dalam satu naungan kepemimpinan Islam yang dikenal sebagai amirul mukminin. 


Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan hadits dari jalur Abu Hurairah radhiya-Llahu ‘anhu, bahwa Nabi shalla-Llahu ‘alaihi wa Sallama, bersabda: “Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.” [Hr. Bukhari dan Muslim]


Ngenesnya, saat ini predikat umat terbaik tak lagi tersemat pada umat Islam lantaran mereka hidup terpecah belah dalam beberapa negara. Seolah tak punya kekuatan yang bisa melindungi dan membebaskan saudara sesama muslim dari penindasan, diskriminasi bahkan aksi genosida alias pembersihan etnis. Seperti yang tengah menimpa saudara-saudara kita di Jalur Gaza Palestina. 


It is time. Inilah saatnya kita bersatu kembali di bawah satu kepemimpinan global yang menyatukan umat Islam di seluruh dunia. Agar tak ada lagi kisah pilu yang menyayat hati dari negeri-negeri muslim yang terjajah. Agar tak ada lagi kabar duka yang menguras air mata dari Jalur Gaza. 


Mari bersama-sama mengenal Islam lebih dalam dan bergerak mengajak sesama muslim untuk meraih kembali predikat umat terbaik yang merindukan kesatuan umat. Its time to be one ummah. Lets go! []

No comments

Featured Post

Memanusiakan Manusia

Di Mekkah, ada ajaran kemanusiaan yang hebat. Persamaan dan kesetaraan sebagai manusia benar-benar nyata terlihat.  Ketika warna kulit, jeni...