Ibnul Qayyim (Zaadul Ma'ad, 3/114-117) menerangkan; di dalam kota Madinah ada 3 perkampungan Yahudi; Bani Qainuqa', Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah.
Rasulullah ﷺ membuat kesepakatan dengan 3 kelompok tersebut untuk bisa hidup berdampingan dan tidak saling mengganggu satu sama lain.
Hanya, sifat Yahudi yang dengki dan khianat, menjadi sebab mereka melanggar kesepakatan hidup berdampingan. Yahudi pun dihukum!
1. Bani Qainuqa'.
Prajurit mereka 700 personil. Rata-rata berprofesi sebagai pedagang dan pengrajin logam.
Mereka diperangi setelah perang Badar. Sebabnya? Bani Qainuqa sering berulah dengan memancing pertengkaran.
Puncaknya, seorang wanita muslimah yang berbelanja di pasar dilecehkan. Seorang sahabat yang mengetahui hal itu membela bahkan membunuh Yahudi yang melecehkan. Sahabat tersebut dikeroyok kaum Yahudi sampai terbunuh.
Nabi Muhammad ﷺ mengepung perkampungan Bani Qainuqa. Mereka menyerah dan diusir sejauh-jauhnya dari Madinah.
2. Bani Nadhir
Prajurit mereka ratusan personil. Ketika diusir, mereka pergi dengan membawa perempuan dan anak kecil menggunakan 600 ekor unta.
Mereka diperangi setelah perang Uhud.
Kenapa mereka diusir? Sebab, Bani Nadhir melanggar kesepakatan damai. Nabi Muhammad ﷺ yang berkunjung ke perkampungan mereka, malah akan dibunuh.
Nabi Muhammad ﷺ memerintahkan para sahabat untuk mengepung perkampungan Bani Nadhir.
Mereka menyerah dan diusir pergi dengan hanya boleh membawa barang yang dinaikkan di atas unta, kecuali senjata yang harus ditinggalkan.
3. Bani Quraizhah
Prajurit mereka 400 lebih personil. Ada yang berpendapat lebih dari itu, sampai 900 personil.
Mereka diperangi setelah perang Ahzab.
Mereka berkhianat dan membatalkan kesepakatan damai secara sepihak. Padahal posisi kaum muslimin sedang menghadapi serbuan dari pasukan gabungan; Quraisy dan sekutunya.
Mereka dihukum; prajuritnya dieksekusi mati, perempuan dan anak-anak dijadikan budak.
Di luar Madinah, ada juga perkampungan Yahudi, seperti : Fadak, Tayma', Waadil Quraa, dan lainnya.
Dari semua perkampungan Yahudi, Khaibar menjadi yang paling padat. Prajurit mereka mencapai ribuan personil.
Di Khaibar lah, sebagian Yahudi yang terusir berkumpul. Mula-mula Yahudi Khaibar menunjukkan sikap damai, namun berubah menjadi memusuhi dan mengganggu kaum muslimin. Apalagi diprovokasi oleh yahudi yang terusir dari kota Madinah.
Maka, Nabi Muhammad ﷺ memerangi sampai mereka menyerah.
Di masa pemerintahan Umar bin Khattab, semua Yahudi di Jazirah Arab diusir pergi. Beliau lakukan itu untuk melaksanakan pesan Nabi Muhammad ﷺ :
لَا يَجْتَمِعَنَّ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ دِينَانِ
" Jangan sampai ada 2 agama berkumpul di Jazirah Arab "
Kaum Yahudi di Jazirah Arab statusnya pendatang, bukan pribumi. Mereka bermigrasi dari negeri Syam dan sekitarnya karena 2 alasan utama :
1. Ditindas dan diperangi kerajaan Romawi.
2. Membaca di dalam kitab suci mereka tentang akan bangkitnya Nabi akhir zaman. Ciri-ciri lokasi Nabi tersebut berada, mereka simpulkan di Madinah.
Kaum Yahudi berharap Nabi akhir zaman akan muncul dari generasi mereka, Bani Israil, dan bukan dari bangsa Arab. Bahkan, hal itu sudah mereka gembar-gemborkan kemana-mana.
Maka, ketika Nabi Muhammad ﷺ justru dari bangsa Arab, kaum Yahudi gengsi dan tinggi hati untuk mengakui. Mereka tolak dan mereka ingkari kenyataan itu.
Mereka dengki dan iri, kenapa Nabi Agung itu bukan dari golongan mereka? Padahal, mereka tahu persis dan sangat mengerti bahwa sudah Nabi Muhammad ﷺ lah yang mereka tunggu-tunggu.
Yahudi akan terus memerangi umat Islam, karena Yahudi mendendam dikarenakan diusir dari perkampungan mereka.
Namun, kita mengetahui bahwa hal itu ada alasannya, yaitu mereka lah yang melanggar dan mengkhianati kesepakatan damai untuk hidup berdampingan.
Perang akan terus berlangsung walau dibuat perjanjian damai sebanyak apapun. Sebab, setiap perjanjian damai dibuat, setiap kali itu pula Yahudi melanggar. Dan sejarah telah mencatat itu semua!
t.me/anakmudadansalaf
No comments