PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

Syahwat Duniawi Menjijikkan

Share:


 (Seri Ibnul Qayyim - 10)


Syahwat Duniawi Menjijikkan!


" Syahwat-syahwat duniawi jika menempati hati, mirip syahwat makanan di lambung.


Ketika mati, hamba akan mendapati di hatinya kebencian, kebusukan, dan kejelekan, terhadap syahwat-syahwat dunia. Sebagaimana ia mendapati berbagai makanan lezat jika berakhir di lambung, apa jadinya?"


" Sebagaimana makanan jika semakin lezat, semakin banyak lemaknya, dan semakin manis rasanya, maka feses nya semakin menjijikkan.


Seperti itu juga syahwat! Jika di dalam jiwa semakin lezat dan kuat, maka akan semakin menyakitkan ketika mati. Persis merasa terpukulnya seseorang yang kehilangan orang dicintainya, semakin ia cintai maka semakin kehilangan"


" Disebutkan dalam Al Musnad, bahwa Nabi ï·º bertanya kepada Ad Dhahak bin Sufyan, " Bukankah ketika engkau dihidangkan makanan sudah diberi garam dan bumbu, setelahnya engkau minum air putih dan susu? ". 


" Benar", jawab Ad Dhahak 


Nabi ï·º bertanya, " Lalu (makanan dan minuman itu) menjadi apa? "


" Menjadi seperti yang telah Anda ketahui ", jawab Ad Dhahak.


Nabi ï·º pun bersabda, " Sungguh! Allah azza wa jalla membuat permisalan dunia dengan apa yang menjadi akhir dari makanan yang disantap manusia "


Ada ulama Salaf mengajak murid-muridnya, " Mari aku tunjukkan kepada kalian hakikat dunia!". Rupanya ulama itu membawa murid-muridnya menuju tempat sampah. 


Katanya, " Perhatikan! Itulah akhir dari buah-buahan yang mereka makan, daging ayam, madu, dan minyak samin mereka "


(Uddatus Shabirin, hal 285)

Post a Comment

No comments

Featured Post

Menua Bersama Lebaran

  Sudah berapa kali Lebaran dilalui? Pelajaran hidup apa yang dipetik? Lebaran momen kita saling berjumpa. Teman lama, tetangga kampung, sam...