PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

MENIKAH

Share:

Disaat kita mendengar kata "Menikah" dalam pikiran merupakan peristiwa bertemunya dua insan manusia, dua keluarga dalam kebahagian yang berkumpul untuk mendengarkan dan melihat suatu akad, janji suci karena Allah SWT

Tentu sudah wajar dan manusiawi jika menikah atas dasar cinta. Sudah pasti sangat membahagiakan, menggembirakan dan naluri manusia memiliki rasa ketertarikan terhadap lawan jenis.

Cinta manusia pada lawan jenis pada dasarnya identik dengan kecantikan/ketampanan, kesamaan hobby, atau bisa karena cara pandang hidup dan sebagainya. Itulah "cinta" sebuah misteri dari hati manusia.

Apakah bersalah dan berdosa memiliki "rasa" seperti ini?

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)."
(QS. Ali Imran:14)

Adanya "rasa" yang muncul pada tiap-tiap insan bukanlah suatu kesalahan dan juga tidak berdosa karena "rasa" tidak akan pernah dihisab. Tapi bagaimana menyikapi "rasa" ini dalam kehidupan, apakah sesuai dengan syariat atau melanggar, dan hal ini merupakan pilihan manusia yang pada akhirnya akan di hisab.


"Fall in Love" memang terasa sangat indah dan membuat siapapun akan melayang-melayang. Siapapun yang merasakan hal tersebut sepintas berharap akan menikah dengan seseorang yang dicintainya, terlebih bagi gadis, biasanya berharap akan menikah dengan lelaki yang pernah menyentuh hatinya.

Tapi, rencana manusia tidak berjalan sesuai dengan harapan nya, melainkan sesuai dengan Qodlo dan Qodar Allah. Dimana jodoh merupakan perkara harus di Imani karena mutlak hanya Allah yang menentukan.

Sehingga tatkala muncul "rasa" maka manusia harus pandai dan mampu mengendalikan perasaan jangan sampai jatuh ke lubang NAFSU
Read : ( CINTA VS NAFSU )

Sudah seyogyanya kita harus mampu menempatkan rasa cinta dibawah kecintaan terhadap Allah, Rasulullah dan sesuai dengan syariat nya.

"jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik."
(QS. At Taubah :24)

Seyogyanya menikah tidak sekedar "penyaluran rasa cinta" melainkan jalan agar lebih mencintai Allah dan rasul Nya.

Seyogyanya menikah tidak sekedar mempertemukan 2 insan, namun memaksimalkan potensi diri untuk ikut andil dalam dakwah dan perjuangan islam.

Seyogyanya menikah tidak sekedar berketurunan, Tapi bagaimana melahirkan generasi yang berakhlak karimah

Seyogyanya menikah tidak sekedar menumpuk dan memperoleh harta tapi bagaimana mampu berinfak dan sodaqoh  untuk perjuangan.

Alangkah beruntungnya pernikahan yang dilandasi dan di bangun karena cinta karena Allah dan rasul Nya dalam kehalalan ikatan suci.

Untukmu para penjuang simpan rasa cintamu sampai Allah SWT tetapkan takdirmu, dan "berikanlah" hanya pada pasanganmu yang halal.



No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...