PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

SELAMAT JALAN SAUDARAKU

Share:


Yaitu mereka yang datang dengan ratusan bus dari luar daerah. Kendaraan besar-besar itu berjejal dengan gagah di sepanjang jalan yang mengepung Monas.

Entah berapa jam perjalanan melelahkan yang ditempuh, tapi ketika mereka semua berhamburan keluar dari bus menuju lautan manusia yang sedang menggaungkan asma Allah, tak ada setitik pun wajah lelah yang mereka perlihatkan.

Selamat jalan wahai saudaraku. Tak sanggup rasanya melihat perpisahan ini, tapi kami sadar tugas berikutnya telah menantimu. Karena engkau akan bercerita dengan orang-orang desa bagaimana putihnya Jakarta dihiasi jutaan bendera-bendera Tauhid yang melayang-layang di udara seperti kapas.

Selamat berpisah pula kepada seorang lelaki yang buta matanya, berjalan seorang diri bersahabat tongkat, yang berseri-seri gigi putihnya di tengah kerumunan kaum muslimin.

Selamat tinggal juga kepada seorang pemuda ksatria. Dalam perjalanan pulang di atas kereta Gondangdia, ia sibukkan diri dengan membaca ayat-ayat suci. Tidak surut kah tenaganya setelah letih menghadiri momentum persatuan umat tersebut?

Sampai jumpa terucap dari dalam hati untuk seorang nenek. Kelihatannya seusia dengan kemerdekaan negeri ini. Dalam duduk di kursi roda, ia tatap lekat-lekat ribuan orang muda yang lalu lalang di sepanjang jalan Cikini. Nampak benar bahwa usia bukan penghalang untuk tekadnya membela negeri dari kedzaliman.

Semoga keberkahan Allah limpahkan kepada mereka semua, dan jutaan orang yang hadir pada hari ini. Semoga rahmat Allah hujani pula kepada saudara kami yang mendoakan dari jauh.

Semoga karunia Allah berikan kepada siapa saja yang tak pernah bosan syiarkan momentum penuh kenangan ini di medsos, dan berbagai media lainnya, hingga berhari-hari, bahkan berbulan-bulan ke depan.

Salam 212.
By @arafat

No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...