PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

Pemimpin Terbaik, Pasukan Terbaik

Share:

Satu waktu, Syaikh Semsettin membawa Mehmed II pergi ke Selat Bosphorus di bagian Asia, dari situ mereka menatap Konstantinopel, kota terbaik di dunia

Sementara di seberang sana, keriuhan kota terdengar, dan kubah Hagia Sophia berdiri kukuh di tengah-tengah kota, dilindungi tembok kota berlapis yang melegenda

Syaikh bercerita tentang para gazi yang telah mendahului Mehmed, tentang bagaimana mereka menginginkan Konstantinopel, mewujudkan sabda Nabi Muhammad

Syaikh mengisahkan Abu Ayyub Al-Anshari, Maslamah bin Abdul Malik, Beyazid, dan nama-nama yang pernah berdiri di depan tembok kota dan belum mampu membukanya

Lalu Syaikh berkata kepada Mehmed II, "Nak, aku sangat meyakini, pemuda yang disabdakan oleh Nabi Muhammad, telah datang masanya", ia menjelaskan

Lanjutnya, "Dalam doa-doaku, aku meyakini bahwa pemuda yang dimaksud itu adalah engkau. Engkau yang kelak akan menjadi pembuka kota Konstantinopel", begitu

Impian itu ditanamkan dalam benak Mehmed II, terus menerus dengan meyakinkan. Dari hari itu, ia benar-benar meyakini, dirinya yang akan memenuhi janji Rasulullah

Hasilnya istimewa, di hari-hari selanjutnya, Mehmed II benar-benar berusaha menjadi "Pemimpin terbaik" dan menyiapkan "pasukan terbaik", agar sesuai hadits Rasulullah

Ia menguasai 8 bahasa saat berumur 16 tahun dan diberikan tampuk kesultanan oleh ayahnya saat berumur 12 tahun. Ia menajamkan kembali pasukan khusus Yeniseri

Mehmed II sangat serius meraih ridha Allah, karenanya ia tak pernah sekalipun melewatkan shalat rawatib dan shalat tahajud semenjak ia baligh, untuk mengetuk pintu langit

Setengah dari pasukan khususnya dikabarkan senantiasa terjaga di malam hari, di siang harinya mereka berlatih dan dikobarkan semangatnya oleh para ulama

Pemimpin dan pasukan terbaik artinya bukan yang paling kuat, tapi yang paling dekat dengan Allah, dan mereka sedang dipersiapkan



By @alfatihstudios
#29May1453
#remember1453 #29mei1453 #felixsiauw #alfatih1453

No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...