Satu waktu, Syaikh Semsettin membawa Mehmed II pergi ke Selat Bosphorus di bagian Asia, dari situ mereka menatap Konstantinopel, kota terbaik di dunia
Sementara di seberang sana, keriuhan kota terdengar, dan kubah Hagia Sophia berdiri kukuh di tengah-tengah kota, dilindungi tembok kota berlapis yang melegenda
Syaikh bercerita tentang para gazi yang telah mendahului Mehmed, tentang bagaimana mereka menginginkan Konstantinopel, mewujudkan sabda Nabi Muhammad
Syaikh mengisahkan Abu Ayyub Al-Anshari, Maslamah bin Abdul Malik, Beyazid, dan nama-nama yang pernah berdiri di depan tembok kota dan belum mampu membukanya
Lalu Syaikh berkata kepada Mehmed II, "Nak, aku sangat meyakini, pemuda yang disabdakan oleh Nabi Muhammad, telah datang masanya", ia menjelaskan
Lanjutnya, "Dalam doa-doaku, aku meyakini bahwa pemuda yang dimaksud itu adalah engkau. Engkau yang kelak akan menjadi pembuka kota Konstantinopel", begitu
Impian itu ditanamkan dalam benak Mehmed II, terus menerus dengan meyakinkan. Dari hari itu, ia benar-benar meyakini, dirinya yang akan memenuhi janji Rasulullah
Hasilnya istimewa, di hari-hari selanjutnya, Mehmed II benar-benar berusaha menjadi "Pemimpin terbaik" dan menyiapkan "pasukan terbaik", agar sesuai hadits Rasulullah
Ia menguasai 8 bahasa saat berumur 16 tahun dan diberikan tampuk kesultanan oleh ayahnya saat berumur 12 tahun. Ia menajamkan kembali pasukan khusus Yeniseri
Mehmed II sangat serius meraih ridha Allah, karenanya ia tak pernah sekalipun melewatkan shalat rawatib dan shalat tahajud semenjak ia baligh, untuk mengetuk pintu langit
Setengah dari pasukan khususnya dikabarkan senantiasa terjaga di malam hari, di siang harinya mereka berlatih dan dikobarkan semangatnya oleh para ulama
Pemimpin dan pasukan terbaik artinya bukan yang paling kuat, tapi yang paling dekat dengan Allah, dan mereka sedang dipersiapkan
By @alfatihstudios
#29May1453
#remember1453 #29mei1453 #felixsiauw #alfatih1453
No comments