PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

SOMBONG

Share:


"Apa yang hendak disombongkan manusia?", ujar seorang 'Arab dusun pada Yahya ibn Al Mihlab, sang maha-menteri yang bermegah-mewah.

"Kamu tak kenal siapa aku?"

"Kenal", sahut si Badui. "Dahulu kamu hanya setetes air hina, yang dihinggapi lalat jika tercecer bekasnya. Dan kelak pada  waktunya engkau akan menjadi bangkai, menggelembung, berbelatung, dan busuk anyir baunya sehingga tidak ada seorang pun akan mendekat. Namun sekarang engkau hanya seonggok daging yang berbalut kain mewah, hilir mudik ke sana kemari membawa-bawa kotoran di dalam perutnya."

Duhai yang mengenal dirinya, tidakkah menusuk hakikat diri ala si 'Arabi ini?

Jadi apa kiranya yang membuat dirimu merasa besar dan berbangga diri? Pasti  bukan karena kelebihan dan keutamaan yang dianugerahkan. Sebab kalau itu, Nabi sulaiman 'Alaihissalam lebih mabuk kuasa dibandingkan fir'aun dan lebih mabuk harta daripada Qarun.

Sesungguhnya, kesombongan wujud bukan karena kelebihan yang ada; melainkan kerdilnya jiwa dan sempit nya wawasan ilmu. Maka wawasan dan kesadaran yang tinggi Nabi Sulaiman kita selalu terjaga hatinya " Hadza min fadhlu Rabbi... Ini merupakan semua anugerah Raabku, untuk menguji ku apakah syukur atau kufurkah aku."

Sombong karena iman, imannya jadi tak sudi. Sombong karena ilmu, ilmunya beringsut menjauh. Sombong karena kedudukan, cinta orang lari tunggang langgang.

Sombong karena pakaian? Jiwa jadi lebih murah dari harga baju.
Sombong karena hunian? Hati jadi lebih murah dari harga rumah.
Sombong karena kendaraan? Ruh jadi lebih murah dari harga mur-baut.

Duhai manusia semua isi dunia cuma titipan.

Seperti mobil  yang saya pakai tak lebih dan tak bukan hanya barang titipan, sebatas diberi amanah untuk dirawat dan di pakai lantas apakah yang pantas untuk di sombongkan!!!




Jadi apa yang mau disombongkan? 😄


No comments

Featured Post

HIDUP TIDAK PERNAH BERMASALAH, KITALAH SENDIRI YANG MEMBUATNYA MENJADI MASALAH

  "Hari ini sungguh sial. Jalanan macet, angkot biadab berhenti sembarangan, bos di kantor kurang ajar, mengapa semua orang menjadi bod...