Ilmu tanpa dibarengi oleh adab-adab mulia, laksana api tanpa kayu bakar. Ilmu yang akan kita ambil dari seorang guru, bila kosong dari akhlaq dan adab mulia, maka ibarat orang yang ingin mengambil dan memindahkan api tanpa kayu bakar atau yang lainnya.
Jadi, akhlak ibarat alat dan sarana yang mampu memindahkan ilmu seorang guru kepada diri seorang murid.
Kita ambilkan sebuah contoh sederhana, seorang murid yang tidak sopan di depan gurunya dan memiliki sifat malas.
Akibatnya, sang guru akan malas mengajarkan ilmu, atau sang guru akan enggan mewariskan ilmunya.
Adab dan ilmu harus ada jalinan erat diantara keduanya. Keduanya tidak bisa dipisahkan, ibarat jasad dan ruh.
Perumpamaan tersebut merupakan ilustrasi indah tentang urgensi dan kedudukan ilmu dan adab di sisi para penuntut ilmu.
Ilmu dan Adab keduanya tak akan hidup, tanpa yang lain. Sebab, seorang alim ulama saat melihat seseorang tidak memiliki adab, maka itu tanda bahwa si penuntut ilmu itu belum bersiap mengemban ilmu wahyu yang di dalamnya terdapat ajaran dan prinsip-prinsip adab.
Jika ia mengemban ilmu agama, tanpa adab, maka dikhawatirkan ia akan melanggar adab-adab itu. Hal ini akan menjadi faktor hilangnya keberkahan ilmu.
No comments